Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SYDNEY. Harga minyak tergelincir dari level penutupan tertinggi dalam sepekan. Koreksi harga emas hitam ini terjadi, lantaran pasar berspekulasi kenaikan stok AS menjadi sinyal lemahnya permintaan bahan bakar di negara tersebut.
Minyak WTI untuk pengiriman Mei terpangkas 59 sen menjadi US$ 106,74 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, sebelum bergulir ke US$ 106,88 per barel pada pukul 12.05 waktu Sydney. Padahal, kemarin, harga minyak sempat bertengger di level US$ 107,33 per barel. Ini harga penutupan tertinggi sejak 19 Maret.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei turun 42 sen ke posisi US$ 125,12 per barel di bursa ICE Futures Europe. LOndon.
American Petroleum Institute (API) melaporkan, pasokan minyak mentah AS bertambah 3,6 juta barel pada pekan lalu. Adapun, Departemen Energi dijadwalkan akan merilis data stok minyak pada hari ini. Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, pemerintah juga akan merilis adanya kenaikan stok sebesar 2,6 juta barel per pekan lalu.
Selain isu cadangan yang naik, harga minyak juga melemah setelah AS dikabarkan bakal melepaskan cadangan minyak strategisnya.
"Pasar membutuhkan katalis baru terkait prospek permintaan, untuk bisa mengangkat harga minyak dari level saat ini," ujar Kepala analis pasar dari CMC Markets, Ric Spooner, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
