kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minya naik akibat ketegangan di Libya


Rabu, 06 Mei 2015 / 06:55 WIB
Minya naik akibat ketegangan di Libya
ILUSTRASI. olah raga fitnes angkat beban


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak AS melonjak di atas 60 dollar AS per barel untuk pertama kalinya tahun ini pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena laporan meningkatnya ketegangan di produsen minyak Libya memicu momentum "bullish".

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melonjak 1,47 dollar AS menjadi berakhir di 60,40 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 1,12 dollar AS menjadi menetap di 67,52 dollar AS per barel di perdagangan London.

"Sudah kuat sepanjang hari," kata John Kilduff, mitra pendiri pada Again Capital. "Enam puluh dollar adalah tingkat psikologis yang dapat dikalahkan." Kilduff dan analis lainnya mengutip laporan bahwa aksi protes di Libya telah menutup pengiriman minyak ke pelabuhan di bagian timur negara Afrika Utara itu.

Berita Libya "adalah katalis yang secara mendasar kita butuhkan," kata Kilduff.

Kilduff mengatakan minyak juga terangkat oleh kekhawatiran tentang stabilitas di Timur Tengah lebih luas, karena perselisihan yang sedang berlangsung di Yaman dan berita bahwa pasukan angkatan laut AS telah mulai menyertai kapal AS di Selat Hormuz, setelah Iran menyita kapal sebuah kargo.

Tetapi analis Citi Futures Tim Evans mencatat bahwa para pedagang minyak umumnya telah berada dalam pola pikir yang lebih "bullish" sejak harga minyak mentah AS jatuh di bawah 45 dollar AS per barel pada pertengahan Maret.

"Pasar minyak berada pada ayunan kenaikan, dengan berita utama penurunan dalam produksi minyak mentah Libya karena aksi protes membantu membenarkan kenaikan," Evans mengatakan dalam sebuah catatan.

"Namun demikian, perlu dicatat bahwa sampai batas tertentu reli harga itu didorong pencarian berita 'bullish' daripada risiko sebenarnya pasar yang ketat." Laporan persediaan minyak AS pada Rabu bisa memberikan momentum kenaikan lebih lanjut mengingat reaksi terhadap laporan persediaan baru-baru ini, di mana "setiap penurunan kecil dalam produksi atau bahkan pelambatan di tingkat akumulasi stok dianggap sebagai 'bullish'," tambah Evans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×