Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saham PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA) akan diperdagangkan dengan nominal lebih kecil. Pengelola Rumah Sakit Mitra Keluarga ini akan memecah nilai nominal saham alias stock split.
Joyce Vidyayanti, Direktur MIKA, mengatakan, rencananya, rasio stock split sebesar 1:10. "Tapi ini tergantung persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) nanti," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (16/9).
MIKA akan menggelar RUPSLB pada 23 September 2015. Usai stock split, harga saham MIKA akan lebih rendah dan jumlah saham beredar akan bertambah banyak. Mitra Keluarga berharap, aksi korporasi ini bisa menambah likuiditas perdagangan saham MIKA. Saat ini, harga saham MIKA ada di Rp 27.300 per saham. Sehingga usai stock split, saham MIKA akan diperdagangkan di harga sekitar Rp 2.730 per saham.
MIKA adalah emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret lalu. Saat itu, harga saham perdana atau IPO MIKA di level Rp 17.000 per saham. Dengan begitu, sejak IPO, harga saham MIKA sudah naik hingga 60%.
Di antara industri rumah sakit sejenis, harga saham MIKA memang terlihat paling tinggi. Misalnya saja jika dibandingkan harga saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang harganya di level Rp 13.750 per saham. Atau saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) pun hanya di Rp 2.575 per saham.
Setiawan Effendy, Analis Phintraco Securities, mengatakan, saham MIKA memang berpotensi lebih aktif usai stock split. Dengan harga lebih murah, investor ritel lebih mudah jika ingin bertransaksi saham ini.
Dari sisi volume, perdagangan saham MIKA masih kalah aktif jika dibandingkan dengan SILO. "Mungkin itu karena harga saham yang lebih tinggi, sehingga bisa jadi usai stock split akan lebih aktif," kata Setiawan. Dalam rentang sebulan ia memprediksi, saham MIKA berpotensi rebound dengan target Rp 28.500 per saham. Sehingga ia merekomendasikan beli saham ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News