kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MI masih getol rilis reksadana pendapatan tetap


Jumat, 10 Maret 2017 / 19:55 WIB
MI masih getol rilis reksadana pendapatan tetap


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam situasi ketidakpastian global, reksadana pendapatan tetap dinilai sebagai instrument investasi yang lebih aman dibanding reksadana jenis lainnya. Pasalnya, kondisi pasar saat ini masih dibayang-bayangi oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang kemungkinan naiknya sudah mencapai sekitar 90%.

Direktur Utama Infovesta Utama, Parto Karwito bilang, adanya sentimen The Fed yang akan naik hingga tiga kali bakal mempengaruhi kinerja reksadana pendapatan tetap. “Karena ketika suku bunga naik, harga obligasi akan turun,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (9/3).

Namun begitu, lanjut Parto, volatilitas reksadana pendapatan tetap diprediksi akan lebih stabil dibandingkan reksadana saham.

Adanya sentimen positif lain pun bakal turut mendongkrak kinerja reksadana pendapatan tetap. Parto bilang, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan institusi menaruh dana kelolaannya di obligasi negara akan menjadi sentimen positif pergerakan indeks ke depan.

Pertimbangan itulah yang menjadi acuan beberapa manajer investasi untuk tetap optimistis meluncurkan produk reksadana pendapatan tetap. Sebut saja, Reksadana Pratama Pendapatan Tetap SBN. Produk besutan PT Pratama Capital Assets Management ini baru saja diluncurkan pada 28 Februari 2017 lalu.

Agus Sugianto, Direktur PT Pratama Capital Assets Management mengatakan di tengah ketidakpastian global seperti saat ini, pihaknya memilih untuk meracik portofolio investasi yang memiliki risiko investasi konservatif-moderat. “Kondisi pasar financial global masih sulit diprediksi pada kuartal pertama, sehingga kami mengambil posisi yang relatif hati-hati,” ujarnya.

Adapun minimum 80% dana kelolaan dari produk tersebut, kata Agus, akan diletakan dalam Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor menengah di kisaran 5 tahun. Sementara sisanya, akan diinvestasikan ke saham dengan target investasi jangka panjang.

Selain Pratama Capital Assets Management, MI lain yang baru-baru ini meluncurkan produk reksadana pendapatan tetap terbarunya adalah PT Lautandhana Investment Management.

Anita Wijaya, Product and Compliance PT Lautandhana Investment Management bilang, kondisi pasar saham yang sangat fluktuatif, membuat pihaknya memilih untuk meracik produk reksadana pendapatan tetap.

“Supaya bisa menjaring nasabah ritel yang mau berinvestasi di reksadana dengan bunga yang lebih tinggi dari deposito dan risikonya terjaga,”ungkapnya. Produk terbaru besutan Lautandhana adalah Maxima Income Fund yang secara resmi diluncurkan pada Januari 2017. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×