kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

META mengincar tol mangkrak


Selasa, 07 Mei 2013 / 07:15 WIB
META mengincar tol mangkrak
ILUSTRASI. Petugas PLN. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk tengah mengincar ruas tol mangkrak yang berlokasi di Pulau Jawa. Setelah menggandeng investor asing, emiten saham berkode META ini mengklaim punya modal yang lebih kuat untuk menggelar ekspansi.

Omar Danni Hasan, Direktur Keuangan Nusantara Infrastructure mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji kelayakan (due diligence) sejak enam bulan lalu atas ruas tol yang akan diakuisisi. Tapi, ia belum mau bilang, ruas tol yang dimaksud dan potensi nilai akuisisinya.

Namun, Omar memproyeksikan, ruas tersebut akan memiliki potensi trafik yang menjanjikan. "Yang jelas, di salah satu ruas tol Trans Jawa yang belum jalan, kami ingin menjadi pemilik mayoritas," ujarnya, Senin (6/5).

Akuisisi ruas tol merupakan salah satu strategi META untuk mengatasi masalah pembebasan lahan. Maklum, lahan memang menjadi momok bagi para pengembang jalan tol. Sekadar informasi, sejumlah ruas Trans Jawa yang masih mangkrak hingga kini antara lain, ruas Batang-Semarang, Pemalang-Batang, dan Pejagan-Pemalang milik Bakrie.

Tol jadi andalan

Menurut Omar, bisnis META makin kuat setelah berkongsi dengan Cap Asia. Asal tahu saja, Cap Asia, anak usaha Robust Success Sdn Bhd di bidang investasi infrastruktur, membeli 20% saham PT Margautama Nusantara melalui penerbitan saham baru. Margautama adalah anak usaha META.

Setelah transaksi itu, porsi saham Margautama milik META menyusut dari 99,97% menjadi 79,97%. Sedangkan, Cap Asia menguasai 20% saham Margautama, dan 0,03%, dipegang Sadikin Aksa.

Penerbitan saham baru ini membuat modal Margautama bertambah. Modal ditempatkan dan disetor penuh Margautama naik dari Rp 219,1 miliar menjadi Rp 273,91 miliar. Modal dasar pengelola jalan tol ini juga naik dari Rp 219,1 miliar menjadi Rp 1,09 triliun.

Perusahaan milik Grup Rajawali ini masih mengandalkan bisnis jalan tol untuk mendulang fulus. Berdasar laporan keuangan kuartal I-2013, META mengantongi pendapatan Rp 68,77 miliar. Seluruh pendapatan berasal dari penghasilan jasa pengelolaan jalan tol.

Saat ini, META memiliki empat ruas jalan tol, yaitu ruas tol Bintaro-Serpong, ruas Pelabuhan Makassar, jalan tol seksi empat Makassar, serta Jakarta Outer Ring Road Seksi West 1 (JORR W 1) Kebon Jeruk-Penjaringan.

Pencapaian META di kuartal I-2013 tidak terlalu banyak berubah dibanding periode sama tahun lalu. Pendapatan META per akhir Maret 2012 tercatat sebesar Rp 65,33 miliar. Tahun lalu, META masih membukukan pendapatan dari jasa sewa senilai Rp 750 juta. Namun, di kuartal I tahun ini, kontribusi dari pos tersebut kosong.

Selain jalan tol, META memiliki tiga sub holding yang membawahi pelbagai lini bisnis. Mereka adalah PT Portco Infranusantara yang bergerak di bisnis pelabuhan, PT Portum Mundi Infranusantara di bisnis jasa pengelolaan air bersih, dan PT Energi Infranusantara yang disiapkan menggarap pembangkit listrik mini hidro.

Adapun laba bersih META melonjak tajam, hingga sembilan kali lipat. Jika di tiga bulan pertama 2012, laba bersih META hanya Rp 4,88 miliar, di tiga bulan pertama 2013, laba bersih naik menjadi Rp 94,45 miliar. Lonjakan laba bersih ini buntut dari pelepasan saham baru Margautama kepada Cap Asia.

Dari hasil transaksi itu, secara konsolidasi, META meraih keuntungan sebesar Rp 102,13 miliar. Selain itu, META juga dapat keuntungan dari hasil restrukturisasi senilai Rp 14,55 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×