kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski pendapatan tumbuh, Analis: ASII perlu waspadai persaingan segmen otomotif


Selasa, 18 Desember 2018 / 21:50 WIB
Meski pendapatan tumbuh, Analis: ASII perlu waspadai persaingan segmen otomotif
ILUSTRASI. Penjualan otomotif grup Astra International


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Internasional Tbk (ASII) membukukan pendapatan Rp 174,88 triliun pada kuartal III-2018. Pendapatan ini tumbuh 16,41% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba bersih ASII hingga kuartal III-2018 mencapai Rp 17,07 triliun atau naik 20,58% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Dalam riset Analis MNC Sekuritas, Nurulita Hahyuningrum pada 9 November 2018 menyatakan segmen otomotif masih menjadi kontributor utama dalam kinerja ASII. Tetapi laba bersih dibandingkan pendapatan atau net profit marginnya pada kuartal III-2018 turun menjadi 8,81% dibanding kuartal III-2017 yang menyumbang 9,19%.

Meskipun segmen Low Multi Purpose Vihicle (LMPV) mendominasi pangsa pasar munculnya pesaing baru menjadi alasan turunnya net profit margin ASII. "Saat GIAS 2018 banyak potongan harga hingga 30% pada LMPV tetapi karena ada pesaing baru tidak sebanyak sumbangsih pada tahun 2017," ujar Nurulita. 

Berdasarkan laporan pangsa pasar LMPV Gabungan Indudtri Kendaraan Bermotor Indonedia (Gaikindo) sampai dengan Oktober 2018 tercatat secara berturut-turut didominasi oleh Toyota Avanza 31%, Mitsubishi Xpander 31%, Daihatsu Xenia 12%, Suzuki Ertiga 12%, Honda Mobilio 10%, dan Wuling Conferio 4%.

Penurunan ini dipicu oleh penjualan Toyota Avanza sekitar 31,62% atau sebanyak 67.940 unit dan penurunan Daihatsu Xenia sekitar 21,82% atau sebanyak 24.818 unit selama Oktober 2018. Selain itu karena kemunculan mobil baru dari pesaing seperti Mitsubisi Xpander dan Wuling Confero. 

Kedua kompetitor ini diluncurkan pada bulan Juli dan September 2017 yang mengukir pangsa pasar sebesar 31% dan 4% pada Oktober 2018.

Ia melihat sentimen tersebut masih akan mempengaruhi kinerja ASII di 2019. Di sisi lain penjualan LMPV akan lebih baik di 2019 seiring dengan pertumbuhan ekonomi. 

Analis Indo Premier Sekuritas Raditya Immanzah mengatakan pada tahun depan kerjasama bisnis dengan perusahaan lain perlu dirancang. "Misalnya dengan moda transportasi online lebih didorong," katanya, Selasa (18/12).

Di sisi lain untuk penjualan segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV) sampai dengan Oktober 2018 produk All New Toyota Rush tumbuh 179,76% atau setara 45.156 unit. Diikuti Daihatsu Terios yang tumbuh 157,54% sama dengan 25.169 unit.

Adapun laporan pangsa pasar LSUV Gaikindo sampai dengan Oktober 2018 paling banyak dari pembelian Toyota Rush 42%, Daihatsu Terios 24%, Honda HR-V 23%, Honda BR-V 8%, sisanya diikuti oleh Suzuki SX4, Suzuki S-Cross, Chevrolet Trax, dan Nisan Juke.

Kedua produk LSUV itu membantu segmen otomotif ASII agar tidak kehilangan pangsa pasarnya. Tetapi meningkatnya jumlah produsen mobil Jepang dan China di segmen LSUV ke depan perlu diwaspadai.

Terkait momentum akhir tahun seperti natal dan tahun baru menjadi sentimen bagi ASII untuk tumbuh di pengujung tahun 2018. Ia merekomendasikan hold untuk saham ASII dengan target harga (TP) Rp 8.500 sampai dengan semester I-2019. Kinerja ASII masih akan didorong terutama oleh UNTR, diikuti oleh penjualan LMPV. "Untuk segmen otomotif masih ada peningkatan penjualan karena masih ada proyeksi konsumsi domestik masih akan tumbuh," kata Nurulita.

Raditya mengatakan strategi dalam menghadapi pesaing adalah dengan meluncurkan produk baru pada 2019. "Produk LMPV masih tetap mendominasi di 2019, tetapi ke depan produk ini perlu mengeluarkan variasi baru untuk menghadapi pesaing," kata Raditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×