kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menunggu PGAS tancap gas lagi


Kamis, 14 April 2016 / 07:52 WIB
Menunggu PGAS tancap gas lagi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di tahun lalu lesu. Tahun ini prospek emiten berkode PGAS ini bakal terdorong aktivitas industri yang kembali menggeliat, sehingga volume distribusi gas perusahaan pelat merah ini bisa naik.

Sepanjang 2015, PGAS mencetak laba bersih US$ 401,19 juta atau Rp 5,53 triliun. Adapun pendapatan bersihnya US$ 3,07 miliar dan EBITDA sebesar US$ 941,08 juta. Laba bersih PGAS turun 43,5% dibandingkan laba 2014.

Sementara pendapatannya menyusut 5,68% year-on-year (yoy). PGAS juga mulai ekspansif menambah jaringan pipa gas. Mulai tahun ini hingga 2019 nanti, PGAS akan menambah jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 1.680 km.

Hingga kini total panjang pipa yang dibangun dan dioperasikan PGAS setara 7.026 km. Angka itu setara 76% total pipa gas bumi hilir di Indonesia. Analis Bahana Securities Arandi Ariantara mengatakan, purchasing managers index (PMI) Indonesia mulai meningkat.

Lalu penjualan listrik PLN mencetak pertumbuhan volume di dua bulan pertama 2016. Ini menandakan aktivitas bisnis meningkat dan bisa mendorong volume distribusi PGAS tahun ini. Mengacu data historis, volume distribusi PGAS sejalan PMI Indonesia.

"Sebagai distributor gas utama di dalam negeri, tahun ini volume distribusi PGAS bisa naik 8% jadi 867 juta kaki kubik per hari (mmscfd)," ujar Arandi, Rabu (13/4).

Pada 2017, dengan tambahan penyaluran gas sepanjang 110 km yang terdapat di pipeline baru, Arandi memprediksi volume penjualan PGAS bisa meningkat 9% dari tahun ini jadi 942 mmscfd.

Franky Kumendong, analis UOB Kay Hian Securities, menilai, laba bersih PGAS di 2015 masih sejalan ekspektasi. "Tahun ini, volume distribusi PGAS masih naik seiring peningkatan konsumsi listrik," prediksi dia dalam riset per 23 Maret 2016.

Menurut Franky, PLN memperkirakan konsumsi listrik akan meningkat 11,2% (yoy) di 2016. Karena segmen pembangkit listrik menyumbang 41% volume gas PGAS, dia menilai PGAS akan mendapat keuntungan dari peningkatan demand tersebut.

Franky menghitung, laba bersih PGAS akan naik menjadi US$ 452 juta dengan pendapatan US$ 3,14 miliar. Sementara Arandi memprediksi laba bersih PGAS pada 2016 sebesar US$ 420 juta. Tahun ini, PGAS menyiapkan dana belanja modal (capex) hingga US$ 500 juta atau Rp 6,6 triliun.

Dana itu untuk ekspansi PGAS dari hulu hingga ke bisnis hilir.

Analis Samuel Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo mengatakan, volume distribusi gas mulai meningkat pada kuartal IV-2015 karena membaiknya demand dari segmen industri dan PLN.

Mulai beroperasinya pipa transmisi Kalimantan-Jawa (Kalija) juga mendorong volume transmisi gas tahun lalu. Arandi meningkatkan rekomendasi PGAS dari reduce menjadi buy karena ada peningkatan outlook jangka menengah, dengan target harga Rp 3.200 per saham.

Adrianus dan Franky juga merekomendasikan buy, dengan target masing-masing Rp 3.400 dan Rp 3.300 per saham. Harga saham PGAS pada transaksi kemarin ditutup meningkat 0,55% menjadi Rp 2.735 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×