kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengupas proyeksi cuan saham perbankan


Minggu, 22 Oktober 2017 / 16:58 WIB
Mengupas proyeksi cuan saham perbankan


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan menjadi salah satu sektor yang bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi sahamnya di tengah kondisi industrinya yang masih terjaga di kala ekonomi melesu. Berikut sejumlah rekomendasi saham perbankan yang bisa dilirik menurut analis. 

Andy Ferdinand, analis Samuel Sekuritas menjagokan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Pasalnya, emiten ini telah ditunjuk sebagai penyalur kredit proyek Sejuta Rumah milik pemerintah.

Menurut Andy, proyek pembangunan sejuta rumah yang digalakkan pemerintah memberikan emiten ini sebuah sokongan besar. "BBTN itu kredit perumahannya kuat karena menjadi bank pemerintah yang dikhususukan menyalurkan kredit perumahan," jelas Andy.

Berdasarkan catatan KONTAN, bank pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan pinjaman 17,5% dan pertumbuhan kredit bersubsidi sebesar 24% pada semester I-2017.

Tambah lagi, saham BBTN dapat menarik perhatian pasar karena nilai valuasi sahamnya yang masih terjangkau. Pada penutupan pekan ini di Jumat (20/10), saham BBTN berada di Rp 3.060 per lembar. Andy merekomendasikan BBTN buy Rp 3.300 per lembar saham.

Sementara analis Mirae Asset Sekuritas, Taye Shim melihat prospek PT Bank Central Asia (BBCA) menjadi yang paling menarik.

Menurutnya, keadaan suku bunga rendah yang dipertahankan Bank Indonesia di 4,25% memberikan dorongan yang bagus karena lebih dari 80% pendapatan utama sektor perbankan berasal dari pendapatan dari bunga.

Mengutip laporan keuangan semester I-2017, BBCA mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 5,92% menjadi Rp 26,26 triliun. Dalam perhitungan tersebut, pendapatan bunga bersih BBCA sendiri berkontribusi besar dengan kenaikan 3% menjadi Rp 20,37 triliun.

Sedangkan laba bersihnya pun mencatat pertumbuhan 10% menjadi Rp 10,53 triliun.

Apalagi performa BBCA bakal dibantu oleh berbagai promo KPR murah yang dijalankan emiten pada paruh kedua tahun ini.

"BBCA secara struktural terus membenahi diri untuk mendapatkan pertumbuhan pendapatan dari suku bunga," jelas Taye.

Melalui program tersebut, BBCA menawarkan bunga kpr 7% untuk fixed 3 tahun dan bunga kpr 8% untuk tiga tahun berikutnya, dengan minimal tenor selama 8 tahun. Pihak BBCA meyakini melalui program tersebut, KPR akan tumbuh sekitar 15%-17% di tahun 2017.

Taye merekomendasikan trading buy BBCA dengan target harga Rp 18.750 per saham.

Andy melihat saham BBCA dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga cukup menarik dalam jangka panjang. Namun perhatian pasar akan menunggu data keuangan kuartal ketiga atau sembilan bulan terakhir yang bakal rilis dalam pekan-pekan ini.

Andy memberikan rekomendasi hold BBCA dengan target harga Rp 18.000. Sedangkan Taye memberikan rekomendasi trading buy BMRI di Rp 7.770 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×