kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengupas portofolio saham investor papan atas


Selasa, 13 Januari 2015 / 08:39 WIB
Mengupas portofolio saham investor papan atas
ILUSTRASI. Asap mengepul di atas tangki bahan bakar menyusul dugaan serangan drone di Sevastopol, Krimea, 29 April 2023. REUTERS/Stringer


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Di awal tahun ini, para investor di pasar saham masih wait and see dalam meracik portofolionya. Namun, masih ada optimisme tinggi dari pasar saham domestik dalam mengarungi tahun ini.

Lo Kheng Hong, salah satu investor kawakan di Indonesia mulai meramu ulang portofolionya. Hal itu terekam dalam data kepemilikan saham di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).  Investor yang kerap disebut Waren Buffet dari Indonesia ini mengurangi porsi sahamnya di PT Petrosea Tbk (PTRO).

Per 8 Januari 2015, kepemilikan Kheng Hong di PTRO sebesar 9,76% atau 98,48 juta saham. Sebelumnya, Kheng Hong rajin menambah saham PTRO hingga kepemilikannya naik sampai 10,2%, per akhir Desember 2014.

Sementara Ellen May, seorang trader perempuan yang cukup berpengalaman di dunia pasar modal memprediksi, pasar modal pada jangka menengah masih dipengaruhi volatilitas nilai tukar rupiah. Di jangka pendek ini, Ellen lebih menyukai swing trading dan memanfaatkan profit taking. "Karena jangka pendek masih konsolidasi, saya memilih untuk profit taking," kata dia.

Pendiri Ellen May Institute ini masih menyukai saham yang terpengaruh program kerja pemerintah, seperti saham infrastruktur, konstruksi dan sektor perikanan. Dalam beberapa bulan ke depan, saham properti dan perbankan juga diprediksikan menguat. "Sebaiknya trading sampai melewati resistance IHSG di 5.261," kata dia. IHSG kemarin (12/1) ditutup melorot 0,55% ke level 5.187,93.

Ellen menempatkan 50% portofolionya untuk trading. Adapun separuhnya lagi untuk investasi. Di jangka menengah, Ellen mengumpulkan saham konstruksi dan properti seperti WTON, WSKT, PTPP, LPKR dan BSDE. Dalam trading, Ellen murni memanfaatkan analisis teknikal. Dia juga banyak memainkan saham di sektor maritim.

Trader papan atas lainnya, Teguh Hidayat jauh lebih konservatif. Dia mencari saham yang harganya sudah banyak terkikis sejak tahun lalu. Saham yang banyak dihindari ketika IHSG melambung pada tahun lalu, justru menjadi buruannya. Namun, Teguh tak ingin blak-blakan membeberkan isi portofolionya. "Yang jelas, saham yang tertinggal pada tahun lalu, menjadi menarik di tahun ini," ujar dia.

Sedangkan saham konstruksi yang melambung tinggi pada 2014, justru pertumbuhannya semakin terbatas. Teguh sudah banyak merealisasikan untung atas saham di sektor itu.

Dia menilai, saham sektor komoditas yang terseret pelemahan harga minyak dunia bisa dipertimbangkan. Ini lantaran pelemahan harganya sudah terlalu dalam. Koreksi yang cenderung terbatas ini menjadi peluang untuk meraih cuan maksimal.

Sementara investor papan atas lainnya, Benny Tjokrosaputro, masih mempertahankan 90% portofolio sahamnya di sektor properti. Adapun sisanya adalah portofolio lama, yakni di sektor perkebunan dan energi.

Benny masuk saham properti sejak dua tahun lalu. Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) ini mengaku fokus di saham properti lantaran prospek sektor tersebut masih cukup menjanjikan.

Dia berpendapat, tahun ini saham sektor infrastruktur dan consumer goods berpeluang menanjak. Hal ini terkait penurunan harga minyak mentah global.

Investor individu lainnya, Sjambiri Lioe menyarankan, investor sebaiknya memilih saham konstruksi. Sebab, emiten konstruksi meraup berkah dari rencana pemerintah yang menggenjot sektor infrastruktur. Tanpa membeberkan isi portofolionya, Sjambiri menilai, saham bank yang mengucurkan kredit infrastruktur juga turut terangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×