Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri mengawali perdagangan, Selasa (18/10) pagi ini. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,50% ke level 5.438,35 pukul 09.05 WIB.
Ada 109 saham bergerak naik, 27 saham bergerak turun, dan 82 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini mencapai 283,3 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 230,3 miliar.
Seluruh indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 10 indeks lainnya 1,75%. Selanjutnya, aneka industri naik 1,58%, industri dasar naik 0,90%, dan pertanian naik 0,76%.
Tak hanya itu, investor asing turut mendukung perdagangan IHSG. Terlihat net buy asing sekitar Rp 22,913 miliar di awal perdagangan.
Menurut William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, pergerakan IHSG betah berada dalam fase konsolidasi. Tingkat konsolidasi masih wajar di tengah capital outflow yang berlangsung. Kondisi perekonomian yang stabil masih akan menjadi penopang indeks.
Apalagi, rilis kinerja emiten tetap menunjukkan perbaikan dari sisi percepatan gerak roda perekonomian. Neraca perdagangan Indonesia pada September yang surplus US$1,22 miliar juga jadi obat kuat IHSG.
Di sisi lain, bursa saham Asia dibuka naik di tengah bervariasinya data ekonomi Amerika Serikat (AS), mendukung kasus untuk kebijakan moneter tetap akomodatif. Sedangkan saham Jepang turun diiringi penguatan yen.
Mengacu Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 % ke level 138,28 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang turun 0,1 % karena yen diperdagangkan pada level 103,88 terhadap dollar.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,2 %. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru jatuh 1,3 % ke level terendah sejak 6 Juli, memperpanjang penurunan sejak mencapai rekor bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News