kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk indeks MSCI Small Cap, begini prediksi teknikal BBTN, BSDE, NATO, dan TKIM


Senin, 01 Juni 2020 / 20:34 WIB
Masuk indeks MSCI Small Cap, begini prediksi teknikal BBTN, BSDE, NATO, dan TKIM


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. MSCI Inc. menyeimbangkan kembali (rebalancing) MSCI Small Cap Indonesia Index dengan menambahkan sepuluh saham dan mendepak 14 saham. Indeks hasil rebalancing ini mulai berlaku sejak Jumat, 29 Mei 2020.

Pada umumnya, saham-saham yang masuk ke dalam suatu indeks akan menorehkan kenaikan harga. Akan tetapi, empat dari sepuluh saham yang menjadi anggota baru indeks ini justru mencatatkan penurunan.

Empat saham tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Baca Juga: Rebalancing MSCI small cap Indonesia mulai berlaku, simak kinerja 10 anggota barunya

Berdasarkan data RTI, dalam sebulan terakhir, harga BBTN turun 8,43% menjadi Rp 760 per saham, BSDE terkoreksi 3,79% ke level Rp 635 per saham, NATO anjlok 25,17% menjadi Rp 535 per saham, dan TKIM merosot 15,71% ke level Rp 3.970 per saham hingga perdagangan Jumat (29/5).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, penurunan tersebut terjadi karena sektor bisnis emiten-emiten di atas memang belum menarik.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani berpendapat, penurunan ini terjadi karena investor melakukan rebalancing.

Pasalnya, tiga dari empat emiten tersebut, yaitu BBTN, BSDE, dan TKIM terdepak dari MSCI Global Standard Indonesia Index. Alhasil, investor yang menggunakan acuan indeks ini kemungkinan mengeluarkan saham-saham tersebut dari portofolionya.

Baca Juga: Tiga saham anggota baru indeks MSCI small cap naik tinggi

Hendriko menambahkan, secara teknikal, BBTN belum dapat mematahkan tren turunnya dan membentuk candle marubozu dengan volume tinggi pada perdagangan terakhir. Ia melihat, BBTN masih rawan koreksi dengan support di level 720.




TERBARU

[X]
×