kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk FTSE Global Small Cap, saham Barito dan Sentul City dijagokan


Kamis, 01 Maret 2018 / 21:45 WIB
Masuk FTSE Global Small Cap, saham Barito dan Sentul City dijagokan
ILUSTRASI.


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil review semesteran FTSE Global Index Series Asia Pacific diperkirakan berdampak bagi saham-saham yang masuk dan didepak dari indeks ini. Meski begitu, analis melihat dampak tersebut hanya akan terasa untuk jangka pendek.

Mengutip hasil review semi-annual yang dirilis Rabu (28/2), seri Indeks FTSE Global untuk wilayah Asia Pasifik kecuali Jepang memasukkan empat saham emiten Indonesia ke dalam indeks small cap. Keempat saham yang masuk ke dalam indeks FTSE Global Small Cap adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN), dan PT Sentul City Tbk (BKSL).

Namun, FTSE juga mengeluarkan tiga saham, yaitu PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Indeks ini juga memindahkan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dari indeks large cap ke saham mid cap, lantaran nilai kapitalisasi pasar dua saham ini turun.

Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan menilai, masuknya empat saham baru ke dalam indeks ini akan direspons positif oleh pelaku pasar. Respons negatif pun akan terjadi pada tiga saham yang didepak dari daftar indeks ini. "Namun, dampak itu hanya akan terjadi untuk sementara waktu," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (1/3).

Tetapi, perubahan daftar saham dalam indeks ini tak memberikan dampak jangka panjang untuk saham-saham tersebut. Menurut Krishna, hal tersebut akan tergantung pada fundamental si emiten. Sebab, perubahan daftar indeks ini tidak melihat faktor fundamental saham-saham tersebut, melainkan faktor nilai transaksi, likuiditas, dan volume transaksi.

Perubahan FTSE Global Index Series ini juga akan memberikan efek terhadap jumlah dana asing yang masuk atau keluar dari suatu saham. Meski begitu, besaran dana yang mengalir ke tujuh saham tersebut nampaknya tidak akan terlalu besar. "Dana dari indeks ini tidak sebesar indeks MSCI global," ungkap Krishna.

Adapun diantara saham-saham yang masuk indeks saham ini, ia melihat saham BRPT dan BKSL jadi yang paling prospektif dan layak dimasukkan ke dalam portofolio investor. Pasalnya, kedua saham ini dipandang memiliki fundamental yang baik serta likuiditas yang tinggi.

Krishna memberikan rekomendasi buy saham BRPT dengan target harga di level Rp 2.900. Rekomendasi buy juga diberikan pada saham BKSL dengan target harga Rp 250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×