kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,11   -27,62   -2.87%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih bertumpu pada perumahan Alam Sutera


Kamis, 26 April 2012 / 08:20 WIB
Benedict Cumberbatch akan tampil kembali di film?Doctor Strange in the Multiverse of Madness.


Reporter: Raka Mahesa Wardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Cadangan lahan atau land bank merupakan amunisi bagi perusahaan properti. Tak terkecuali bagi PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Namun, hingga akhir tahun 2011 cadangan lahan ASRI tersisa 275 hektare (ha). Dari luas itu, hanya 175 ha yang bisa dikembangkan dan dijual, sementara sisanya untuk pendukung infrastruktur.

Memang, tahun ini, ASRI punya agenda untuk mengakusisi lahan tambahan di Serpong. Manajemen ASRI pernah bilang, tambahan luas lahan di Serpong sekitar 300 ha. Untuk menambah cadangan lahan tersebut, ASRI akan menggunakan sebagian dana hasil penerbitan obligasi.

Sedang, sebagian dana lainnya akan digunakan untuk menambah lahan di proyek Pasar Kemis. Sekadar mengingatkan, ASRI telah menerbitkan obligasi sebesar US$ 150 juta. Tapi, hingga awal April, rencana akusisi lahan tersebut belum terealisasi.

Anindya Saraswati, Analis Danareksa Sekuritas, menilai, ASRI tidak akan mudah mendapat lahan yang memiliki kualitas sama seperti yang telah ada saat ini.

Apalagi, keuntungan yang diraih ASRI tidak akan sama dengan sebelumnya. "Sebab untuk akusisi tanah di Serpong saat ini sudah cukup mahal, tidak seperti saat ASRI pertama kali mengembangkan perumahannya disana,” kata dia, Rabu (25/4).

Meski begitu, tanpa adanya tambahan lahan, Anindya menilai, lahan ASRI di Serpong masih bisa bertahan hingga sepuluh tahun ke depan. Tergantung cara pengelola ASRI mengembangkan lahan yang tersisa. “ASRI bisa saja membangun high risebuilding untuk lebih meningkatkan nilai tanahnya,” lanjut Anindya.

Kinerja bertumbuh

Sementara, untuk proyek di Pasar Kemis, saat ini masih harus menunggu pembangunan infrastruktur selesai, yaitu akses langsung jalan tol.

Proyek Pasar Kemis juga berbeda dengan proyek di Serpong. Di Pasar Kemis, proyek ini lebih mengincar segmen menengah, sedang diSerpong mengincar pasar menengah atas. "Jika sudah ada jalan tol, permintaan perummahan di Pasar Kemis akan tinggi," kata Anindya.

Hingga kini penjualan perumahan di Serpong masih menjadi andalan ASRI. Dalam hitungan Soo Chong Lim, analis JPMorgan, marketing sales perumahan Alam Sutera Serpong menyumbang 95% dari total marketing sales ASRI.

Tahun ini, target marketing sales ASRI diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun. Nilai ini naik dari marketing sales selama tahun sebelumnya, yaitu Rp 3 triliun.

Anindya memperkirakan penjualan ASRI tahun ini bisa mencapai Rp 2,31 triliun. Angka ini naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,38 triliun. Sementara laba bersih ASRI tahun ini diproyeksikan sebesar Rp 1,00 triliun, naik dari tahun lalu Rp 601,72 miliar.

Lydia Suwandi, Analis OSK Securities, merekomendasikan buy ASRI dengan target harga Rp 610 per saham. Anindya pun merekomendasikan buy ASRI dengan target harga Rp 650 per saham. Target tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) ASRI sebesar 12,79 kali di 2012.

Marwan Halim, Analis UOB Kay Hian juga memberikan rekomendasi buy ASRI dengan target harga di Rp 710 per saham.

Harga ASRI, Rabu (25/4), ditutup menguat 3,57% menjadi Rp 580 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×