kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mahaka Radio fokus mengembangkan platform digital tahun ini


Jumat, 03 Agustus 2018 / 19:12 WIB
Mahaka Radio fokus mengembangkan platform digital tahun ini
ILUSTRASI. Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) - Penyiar Radio Gen FM


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) yakin bisnis radio masih akan memiliki prospek yang cerah di tengah perubahan perilaku konsumsi informasi masyarakat dari platform konvensional ke digital. Alhasil, di tahun ini emiten berkode MARI tersebut fokus pada pengembangan aplikasi berbasis digital.

Chief Executive Officer MARI Adrian Syarkawie mengkonfirmasi, pihaknya telah meluncurkan platform digital bernama Noice yang bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Juni lalu. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pendengar radio MARI.

Aplikasi yang dapat diunduh melalui gawai tersebut memungkinkan para pendengar untuk melakukan streaming secara eksklusif pada tujuh stasiun radio yang dimiliki MARI. Di antaranya adalah Jak FM, Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Mustang FM, Hot FM, Kis FM, dan Most Radio.

Dalam aplikasi ini, selain disajikan layanan streaming radio, para pendengar juga bisa berkirim pesan (chatting) dengan penyiar radio milik MARI. “Sesudah launching, kami fokus mengembangkan aplikasi ini sekaligus menjaganya agar tetap sesuai dengan model bisnis utama perusahaan,” papar Adrian, Kamis (2/8).

Dia menambahkan, nilai investasi aplikasi Noice disebut tidak terlalu besar. Pihaknya mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) maksimal 10% dari total pendapatan untuk kebutuhan aplikasi tersebut.

Lebih lanjut, walau Noice merupakan sebuah terobosan yang dilakukan oleh MARI, potensi kontribusi dari aplikasi tersebut masih tergolong kecil, yakni sekitar 5% dari total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, konten iklan masih menjadi sumber utama pendapatan MARI.

Oleh karena itu, MARI masih gencar menjalankan bisnis radio konvensionalnya. “Biar bagaimanapun radio konvensional tetap ada, karena iklan banyak yang masuk ke sana,” ungkap dia.

Terlepas dari itu, aplikasi Noice tetap memiliki prospek yang menjanjikan bagi MARI. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan jumlah pengunduh dan pengguna aktif yang tergolong pesat.

Adrian menyebut, saat ini jumlah pengunduh aplikasi Noice sudah menyentuh angka 33.000. Dari angka tersebut, 60%—70% di antarnya telah menjadi pengguna aktif.

Mayoritas pengguna aplikasi Noice berdomisili di Jakarta. Hal ini mengingat enam dari tujuh stasiun radio MARI berada di ibukota. Namun, karena aplikasi tersebut bisa diunduh di mana saja, jangkauan pendengar radio MARI menjadi lebih luas. “Terkadang ada pendengar kami yang berasal dari luar negeri,” kata Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×