kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lunasi utang, BUMI kembali menjual aset


Kamis, 01 September 2016 / 08:51 WIB
Lunasi utang, BUMI kembali menjual aset


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memutar cara mencicil pelunasan utang. BUMI menjual 50% saham di Leap Forward Resources Ltd senilai US$ 90 juta. Saham itu dijual ke Smart Alliance Limited dan Oceanpro Investments Limited.

Leap Forward merupakan subsidiary PT Bumi Resources Investment. Leap Forward dan anak perusahaanya terlibat dalam kegiatan produksi dan penjualan batubara, terutama di Tambang Buluk Seng, Tambang Gunung Sari dan Tambang Ulung yang terletak di Kalimantan Timur.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang ke salah satu kreditur, Axis Bank Ltd cabang Hong Kong. BUMI sudah memperoleh consent dari pengurus perseroan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Transaksi tersebut dibuat sebelum proses PKPU," ujar Dileep kepada KONTAN, Rabu (31/8).

Leap-Forward adalah unit usaha khusus atau special purpose vehicle (SPV) yang sudah mulai dijual BUMI sejak akhir tahun 2012. Sebelumnya, BUMI telah menjual 50% saham Leap-Forward ke Jainson Holdings Hong Kong Limited. Imbalan jual beli saham ini adalah sejumlah pembayaran ke Axis Bank, maksimum US$ 140 juta.

Pada 26 Juni 2015, Bumi Resources Investment menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Oceanpro Investment Limited. Kala itu, BRI menjual 62 sahamnya di Leap-Forward Resources Ltd, yang mewakili kepemilikan 12,38%. Nilai transaksi itu mencapai US$ 24,75 juta.

Pada akhir 2014, BUMI juga menjual aset untuk membayar utang. Saat itu, BUMI melepas saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS). BUMI menjual 50% kepemilikan saham di FBS kepada Jainson Holding Hong Kong Limited (Jainson), senilai US$ 130 juta.

Transaksi itu dilakukan BUMI melalui Bumi Resources Investment dan Leap Forward. BUMI saat ini hanya mengandalkan proses restrukturisasi utang agar bisa mengembalikan struktur modalnya. Dalam proposal perdamaian, BUMI berencana membayar utang dengan saham.

Untuk pinjaman China Investment Corporation (CIC), BUMI akan mengkonversikan menjadi 5,2 miliar saham di BUMI atau setara dengan 9,63% dari total ekuitas perusahaan dari penawaran umum terbatas tahun 2014.

BUMI juga menawarkan utang CIC akan dikonversi menjadi saham aset BUMI, yaitu 45% di PT Pendopo Energi Batubara, 40% saham PT Dairi Prima Minerals dan sisanya dikonversi menjadi saham BUMI.

Sementara untuk utang keChina Development Bank (CDB), BUMI akan menyelesaikan bunga utang dalam new senior secured facility trance A dan trance B dengan masing-masing penyelesaiannya 50%. Kemudian opsi penyelesaian utang pokok akan dikonversi ke Pendopo Equity dan contingent value rights (CVR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×