kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Logam industri dibayangi tren bearish


Jumat, 12 Februari 2016 / 19:56 WIB
Logam industri dibayangi tren bearish


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Harga logam industri masih melanjutkan penguatannya.

Penyebabnya masih datang dari pesimisme pasar menyusul pernyataan dovish dari Janet Yellen, Gubernur Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/2) pukul 12.53 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) terbang 1% ke level US$ 7.670 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Lalu kenaikan harga disusul oleh tembaga yang naik 0,7% ke level US$ 4.474 per metrik ton, aluminium 0,7% di level US$ 1.495 per metrik ton.

Sedikit berbeda, timah masih turun 0,4% ke level US$ 15.510 per metrik ton.

“Ini bagian dari ketidakpastian yang ditimbulkan oleh The Fed dan terkait dengan pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan melambat,” kata Tom Price, Analis Morgan Stanley, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/2).

Namun meski penguatan ini terjadi, Tom menduga tren pergerakan harga logam industri masih dalam tren bearish.

“Sulit mengharapkan harga terangkat dan tren berubah bullish. Sebabnya, China konsumen utama logam industri. Selama China lesu permintaan pun sepi,” jelas Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka.

Balutan tren negatif ini juga terlihat dari LME index dari enam logam industri masih turun 3,2% di sepanjang 2016 ini.

Menegaskan jika terjadi rebound seperti saat ini, hal tersebut merupakan bagian dari pencarian titik keseimbangan harga yang sudah terlampau rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×