kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lepas pabrik Filipina, Nippon Indosari: Burning money satu pabrik Rp 8 miliar sebulan


Selasa, 24 November 2020 / 19:27 WIB
Lepas pabrik Filipina, Nippon Indosari: Burning money satu pabrik Rp 8 miliar sebulan
ILUSTRASI. Selama pandemi Covid-19, justru penjualan Sari Roti di Indonesia dinilai lebih stabil.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menjalankan operasional pabrik di Filipina sejak awal 2017, akhirnya PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) memutuskan melepas pabriknya. Nippon Indosari menjual saham perusahaan patungan di Filipina tersebut ke rekanan joint venture.

Head Investor and Public Relations Nippon Indosari Hadi Susilo mengatakan, aksi divestasi dilakukan untuk meminimalisir dampak kerugian yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. Kebijakan karantina wilayah yang ketat di Filipina saat itu membuat produktivitas terhambat. 

ROTI hanya bisa melakukan operasional dalam satu shift dan hanya bisa memenuhi permintaan 200-300 outlet saja. "Sehingga loss-nya membebani, hampir Rp 8 miliar per bulan burning money-nya jadi kami putuskan kembali fokus di Indonesia," kata Hadi, Selasa (24/11). 

Sejatinya, lanjut Hadi, penjualan Sari Roti di Filipina pun sudah cukup besar. ROTI mampu menjadi pemain nomor tiga di Filipina, dan mengisi sekitar 2.400 minimarket. 

Baca Juga: Laba Bersih Sari Roti (ROTI) Merosot 40%, Tergerus Kerugian Divestasi Anak Usaha

Namun selama pandemi Covid-19 justru di Indonesia penjualan dinilai lebih stabil. Hal ini yang menjadi pertimbangan juga bagi Nippon Indosari sebelum hengkang dari Filipina. Pasalnya, selama pandemi jumlah outlet kanal modern tetap tumbuh 5% year to date (ytd) di Indonesia.

Penjualan secara kuartalan melalui kanal ini juga tercatat stabil di kisaran Rp 505 miliar di kuartal ketiga 2020. Meski secara tahunan tetap tercatat turun 7% menjadi Rp 1,67 triliun. 

Penjualan melalui kanal tradisional di kuartal ketiga 2020 juga tercatat tumbuh 9% secara kuartalan menjadi Rp 245 miliar, sehingga penjualan sepanjang sembilan bulan ini mencapai Rp 701 miliar atau tumbuh 22% yoy. 

Baca Juga: Simak strategi Nippon Indosari (ROTI) menjaga kinerja di sisa tahun ini

Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) telah menyerap 90,4% capex 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×