kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Semen Baturaja tertekan kenaikan harga batubara


Rabu, 07 Februari 2018 / 07:15 WIB
Laba Semen Baturaja tertekan kenaikan harga batubara


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) masih dibayangi beban yang tinggi. Sepanjang 2017 lalu, laba bersih SMBR turun 43,4% menjadi Rp 146,64 miliar, dari periode sebelumnya sebesar Rp 259,09 miliar.

Padahal, pendapatan emiten semen pelat merah ini masih naik tipis 1,89% year on year (yoy) menjadi Rp 1,55 triliun. Sekretaris Perusahaan SMBR Ruddy Solang mengatakan, penurunan laba SMBR disebabkan kenaikan beban salah satu komponen. "Komponen tersebut ialah komponen energi, yakni batubara," ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).

Batubara memang kerap digunakan sebagai bahan bakar di pabrik pengolahan semen, lantaran lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar lainnya. Nah, kenaikan harga batubara yang terjadi sejak akhir tahun lalu membuat SMBR harus menanggung beban pokok penjualan lebih besar.

Bukan cuma beban pokok penjualan saja yang meningkat. Tahun lalu, SMBR juga mencatat kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 43,23% yoy menjadi sebesar Rp 199,81 miliar. Menurut Ruddy, hal ini disebabkan pabrik Baturaja II yang sudah beroperasi secara penuh dan komersial sejak pertengahan 2017 lalu.

Beban administrasi dan umum juga melonjak signifikan, yakni mencapai 68,10% menjadi Rp 85,40 miliar. "Ini karena gencarnya promosi yang kami lakukan, seiring masuknya produk pesaing di Sumatra Selatan," jelas Ruddy.

Meski begitu, manajemen meyakini kinerja SMBR akan pulih pada tahun ini. Bahkan, perusahaan ini menargetkan volume penjualan meningkat drastis, yakni sebesar 56% menjadi 2,75 juta ton. 

Meningkatnya penjualan tahun ini seiring bertambahnya kapasitas produksi SMBR. Pasar semen di regional Sumatra bagian selatan juga makin menggeliat.

Menurut catatan Kontan.co.id, SMBR juga  membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 60% menjadi Rp 2,57 triliun. Sementara laba bersih diharapkan bisa tumbuh 44% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 211 miliar.

Emiten semen yang beroperasi di Palembang, Sumatra Selatan, ini juga menyiapkan strategi untuk mencapai target penjualan tersebut. SMBR di antaranya melakukan efisiensi biaya, ekspansi pasar, serta mempersingkat proses bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×