kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba PT PP 2016 ditarget tumbuh 37%


Jumat, 27 November 2015 / 22:15 WIB
Laba PT PP 2016 ditarget tumbuh 37%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) optimis bisa mencapai target kontrak baru yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 27 triliun.

Sepanjang bulan November, perseroan telah mendapat kontrak baru lebih dari Rp 1 triliun.

Sementara hingga akhir Oktober, emiten konstruksi pelat merah ini telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 18,63 triliun atau 69% dari target.

Dengan demikian, total kontrak baru yang telah didapat sudah sekitar Rp 20 triliun.

Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan kontrak terkahir yang ditelah didapat yakni proyek bendungan Sindang Heula di Banten.

"Satu bulan ini sudah lebih dari Rp 1 Triliun kita dapat. Kita juga telah mengikuti banyak tender sehingga optimis target akhir tahun bisa tercapai," Katanya pada KONTAN baru-baru ini.

Proyek Bendungan senilai Rp 427,3 miliar tersebut akan digarap perseroan bersama dengan PT Hutama Karya.

Proyek tersebut akan dilaksanakan secara tahun jamak dengan jangka waktu 38 bulan.

Sementara sebagian besar kontrak baru yang sudah didapat di November berasal dari proyek swasta.

Sayang, Agus belum bisa menyampaikan rincian proyek tersebut.

Untuk mengejar target, perseroan akan terus mengejar proyek-proyek terutama dari sektor swasta.

PTPP menargetkan kontrak baru dari swasta sekitar 42% hingga akhir tahun.

Sementara porsi proyek pemerintah yang ingin dibidik hanya 19% dan sisanya 39% berasal dari proyek BUMN.

Hingga akhir tahun PTPP optimis bisa mencapai target pendapatan sebesar Rp 15,63 triliun dan laba bersih Rp 730 miliar.

Sementara tahun depan, perseroan justru lebih optimis lagi dengan memasang target laba bersih tahun depan sebesar sekitar Rp 1 triliun atau tumbuh 36,9% dan pendapatan Rp 20 triliun atau tumbuh 30%.

Sedangkan Kontrak baru dibidik Rp 30 triliun.

Jika tahun ini perseroan lebih banyak membidik proyek swasta, tahun depan PTPP akan lebih mengandalkan proyek pemerintah lantaran realisasi tender proyek infrastruktur sudah mulai meningkat.

PTPP akan mengincar proyek pemerintah diatas 50%. Sedangkan proyek BUMN dibidik 30% dan sisanya dari proyek swasta.

Selain terus berupaya mengejat target, PTPP juga terus memperkuat bisnis propertinya.

Melalui anak usahnya PT PP Properti Tbk (PPRO) akan menggarap proyek baru tahun depan melalui skema join venture (JV).

PPRO telah menandatangani dua perusahaan properti lain untuk mengembangkan apartemen.

Pertama, PPRO telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Graha Buana Cikarang (GBC), anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) pada 17 November lalu untuk membentuk perusahaan patungan yang akan membangun apartemen di kawasan Jababeka, Cikarang seluas 2,58 hektare (ha).

Apartemen yang akan dibangun tersebut ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah.

Dalam JV tersebut, PP Properti akan memiliki porsi 45% dan GBC sebesar 55%.

"Di sana rencananya akan dikemangkan empat tower,"ungkap Agus.

PPRO juga telah melakukan MoU dengan PT Sentul City Tbk (BKSL) untuk membangun tiga tower apartemen di lahan milik BKSL seluas 1,2 ha.

Adapun porsi PPRO akan minoritas, Sedangkan BKSL sebagai pemilik lahan akan menggengam porsi di atas 50%.

Selain itu, lanjut Agus, perseroan juga akan melakukan kerjasama join operasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun 70 tower rusunami di Jakarta.

Adapaun penandatangan MoU akan digelar pada 3 Desember mendatang.

Rencananya, proyek tersebut akan digarap secara bertahap dalam jangka waktu empat tahun.

Tak hanya gencar mengembangan proyek properti, PTPP juga terus mendorong peningkatan proyek recurring.

Baru-baru ini, perseroan telah mengakuisisi 99% saham PT Hasta Kreasimandiri (HKM) senilai Rp 64,35 miliar.

HKM merupakan pengembang properti di Kalimantan dan telah memiliki aset yakni Swiss Bell Hotel dan Balcony Mall di Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×