kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah bergerak anomali


Selasa, 05 Desember 2017 / 17:43 WIB
Kurs rupiah bergerak anomali


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada Selasa (5/12) sore. Penguatan mata uang Garuda terjadi di tengah posisi indeks dollar AS yang juga dalam tren positif.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 0,06% ke level Rp 13.519 per dollar AS dibanding hari kemarin. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, penguatan rupiah sekitar 0,09% ke level Rp 13.515 per dollar AS.

Di sisi lain, pukul 16.50 WIB, indeks dollar diperdagangkan menguat 0,08% ke level 93,26.

“Ini anomali juga karena rupiah justru menguat di tengah penguatan indeks dollar,” ujar Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk, Selasa (5/12).

Menurutnya, dari sisi dollar AS sebenarnya saat ini tengah diuntungkan dari persetujuan Senat AS terhadap rencana reformasi pajak yang diusung Presiden Donald Trump. Sementara rupiah juga mendapatkan sokongan dari kondisi domestik yang cukup positif. Keputusan pemerintah untuk tidak melakukan lelang di bulan Desember berhasil membawa penguatan obligasi.

“Imbal obligasi AS masih sedikit turun. Ini yang jadi salah satu faktor yang membuat daya tarik obligasi kita masih menopang rupiah,” papar Josua.

Lukman Leong, analis PT Valbury Asia Futures lebih melihat sekarang ini rupiah tengah masuk dalam fase konsolidasi setelah sempat terkoreksi pada awal pekan. Pergerakan mata uang Garuda disebutnya masih berada dalam area yang terbatas.

“Sentimen hampir tidak banyak dan penguatannya juga terbatas,” cetusnya.

Menurutnya, rupiah cendering menguat tipis, karena kondisi ekonomi domestik juga belum cukup berpengaruh untuk melambungkan rupiah. Walaupun dibandingkan bulan Oktober inflasi tercatat tumbuh tetapi hasilnya masih di bawah perkiraan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×