kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.819   36,00   0,23%
  • IDX 7.212   77,40   1,08%
  • KOMPAS100 1.109   15,25   1,39%
  • LQ45 878   10,37   1,19%
  • ISSI 221   3,58   1,65%
  • IDX30 450   6,04   1,36%
  • IDXHIDIV20 542   6,88   1,29%
  • IDX80 127   1,86   1,48%
  • IDXV30 135   1,72   1,29%
  • IDXQ30 150   1,74   1,17%

Kuartal I, KBRI tak raih pendapatan sepeser pun


Jumat, 30 Mei 2014 / 12:31 WIB
Kuartal I, KBRI tak raih pendapatan sepeser pun
ILUSTRASI. Sebelum Pele meninggal, dia mengucapkan selamat kepada Neymar yang cetak jumlah gol sama dengannya


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) tidak mampu mencetak pendapatan usaha sepeser pun sepanjang kuartal I 2014.

Berdasarkan jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Jumat (30/5), Gani Bustan, Direktur Utama KBRI menjelaskan, nihilnya pendapatan perusahaan disebabkan oleh penghentian kegiatan produksi mesin kertas no. 1 (PM-1) yang dilakukan sejak akhir Oktober 2013.

Penghentian dilakukan lantaran KBRI mengalihkan tenaga kerja untuk fokus mempersiapkan instalasi PM-2 agar dapat segera berproduksi. Seperti diketahui, pembangunan PM-2 sejatinya sudah tertunda sejak tahun 2010 lalu.

KBRI selalu beralasan bahwa pembangunan PM-2 terhambat lantaran perusahaan kesulitan untuk menutupi kebutuhan dana senilai US$ 60 juta. Nah, dalam jawaban kepada BEI tersebut, Gani menegaskan, KBRI akan berusaha mencari dana lewat perbankan maupun investor strategis.

Dua strategi ini sudah digembar-gemborkan oleh KBRI sejak empat tahun lalu. Namun, hingga kini, hasilnya belum terlihat sama sekali. Alih-alih mendapatkan dana untuk menyelesaikan PM-2, KBRI malah kemudian menghentikan operasi PM-1 yang sebenarnya menjadi penopang satu-satunya penjualan.

Namun, KBRI mengklaim tidak sedang mengalami permasalah operasional maupun penjualan. Selain karena mengalihkan tenaga kerja, "Perseroan juga melakukan penambahan alat di PM-1 agar dapat menggunakan bahan baku lebih efisien," tulis Gani.

Kini yang perlu ditunggu adalah bagaimana strategi KBRI untuk menyelesaikan pembangunan PM-2. Penyelesaian PM-2 sangat strategis untuk menentukan keberlangsungan usaha KBRI ke depannya.

Pasalnya, KBRI berniat memperkuat pemasaran ekspor setelah PM2 selesai. Saat ini, KBRI hanya mengekspor kertas yang diproduksinya ke Singapura. Rencananya, KBRI bakal melebarkan sayapnya ke kawasan Timur Tengah seperti Iran, Irak, dan Suriah. KBRI juga optimis bisa mengekspor kertas ke negara-negara Afrika.

Keyakinan tersebut cukup beralasan. Maklum, kapasitas produksi kertas KBRI bakal meningkat drastis setelah PM 2 selesai. Saat ini, KBRI baru bisa memproduksi kertas sebanyak 12.000 ton per bulan. Setelah PM 2 selesai, kapasitas tersebut bakal melonjak drastis menjadi 150.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×