kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I-2016, belanja iklan tumbuh 24%


Jumat, 20 Mei 2016 / 15:50 WIB
Kuartal I-2016, belanja iklan tumbuh 24%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Belanja iklan atawa advertising expenditure (ADEX) bertumbuh 24% di kuartal I-2016 menjadi Rp 31,5 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, posisi belanja iklan hanya sebesar Rp 25,4 triliun.

Menurut Kevin Halim dan Rizky Hidayat dari tim riset Mandiri Sekuritas, ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ADEX.

Pertama, dampak dari dasar perhitungan kuartal pertama tahun 2015 yang rendah. Kedua, pemotongan harga BBM. Ketiga, strategi yang lebih agresif dari perusahaan konsumen lokal. Keempat, outlook rupiah yang stabil.

Secara keseluruhan, menurut tim riset Mandiri Sekuritas, belanja iklan (ADEX) TV adalah penggerak utama ADEX nasional dengan peningkatan 33% pada kuartal I tahun ini menjadi Rp 24,2 triliun. "Pertumbuhan ADEX TV akan mengungguli pertumbuhan ADEX nasional karena kenaikan rate card," kata Kevin dan Rizky dalam risetnya.

Selain itu, iklan rokok dan iklan pemerintah masih mendominasi belanja iklan nasional. Selama kuartal I-2016, iklan dari perusahaan rokok dan organisasi pemerintah masing-masing mewakili sekitar 6% dari ADEX nasional.

Sekadar informasi, jumlah iklan rokok pada kuartal I-2016 sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat 76% YoY selama 1Q16. "Dunhill dan Djarum Super Mild adalah merek yang paling agresif dalam belanja iklan pada kuartal tersebut," kata Kevin dan Rizky dalam risetnya.

Sementara belanja iklan lembaga pemerintah juga mencatat pertumbuhan 76% YoY pada kuartal I-2016. Departemen Kesehatan menjadi pemain yang belanja iklannya terbesar pada kuartal tersebut untuk mempromosikan pertarungan melawan penyakit polio.

Untuk sektor e-commerce, belanja iklan pada kuartal I-2016 menurun. Contohnya, nilai belanja iklan Traveloka hanya sebesar Rp 103 miliar dan Tokopedia Rp 61 miliar selama kuartal I-2016. Nilai ini hanya mewakili sekitar 15% dan 10% dari total belanja iklan tahun lalu masing-masing.

Untuk kuartal dua tahun tahun 2016 diprediksi akan ada peningkatan belanja iklan. Didukung dengan mulainya acara olahraga besar seperti ISL (Liga Bola Indonesia) dan Euro Cup 2016 yang akan dimulai pada kuartal II 2016.

Kevin dan Rizky memprediksi netral di sektor ini. Dengan prospek pertumbuhan sebesar 7% YoY untuk ADEX nasional dan 10% YoY TV ADEX untuk tahun ini.

Seiring dengan hal tersebut, Mandiri Sekuritas masih merekomendasikan neutral untuk saham MNCN dengan target harga Rp 2.200. Rekomendasi yang sama juga berlaku untuk saham SCMA seiring naiknya audience share, dengan target harga Rp 3.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×