kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis Global Satroni Pasar Karya Seni


Minggu, 07 Desember 2008 / 11:31 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Krisis global sudah menjangkiti hampir semua sektor. Kini, surutnya minat belanja dan daya beli orang mengancam bisnis karya seni. Pameran dan lelang-lelang karya seni beberapa bulan ini sepi peminat.

Ini terlihat dari tak lakunya sejumlah lelang di Balai Lelang Sotheby's dan Christie's International. Kalaupun berhasil menjual barang seni, kebanyakan harga jualnya merosot atau lebih rendah di bawah harga perkiraan.

Keadaan itu membuat bisnis balai lelang di akhir tahun makin suram. Kuartal ketiga lalu, Sotheby's membukukan kerugian US$ 53 juta akibat membengkaknya biaya garansi ke penjual benda seni yang menitipkan barangnya dalam lelang.

Dalam laporannya ke Bursa New York, Sotheby's mengatakan, telah memberhentikan sejumlah karyawan pekan ini. Sebab, permintaan karya seni bernilai tinggi jatuh menyusul anjloknya properti dan pasar finansial.

Jurubicara Sotheby's Diana Philips enggan mengatakan berapa jumlah karyawan yang dirumahkan. Yang jelas, tiga komisaris eksekutif Sotheby's telah menyetujui PHK karyawan, pemangkasan gaji, dan penghematan biaya lainnya senilai US$ 7 juta di 2009. Sotheby's juga akan menanggung biaya restrukturisasi alias uang PHK di kuartal empat sebesar US$ 5 juta.

Nasib sang rival, Christie's, tak jauh berbeda. Di akhir Oktober, Christie's menutup departemen senjata modern dan senjata sport-nya. Christie's juga berkata telah mengurangi jumlah grup penjualannya pada lelang Wine London.

Karya kontemporer

Penjualan tahunan benda seni kontemporer di Sotheby's dan Christie's pada lelang utamanya di New York dan London merosot 17% di 2008. Kedua balai lelang terbesar dunia itu hanya meraup US$ 2 miliar. Padahal 2007 lalu, mereka mencapai rekor penjualan US$ 2,4 miliar. Nilai ini juga berjumlah dua kali lipat lebih dari hasil 2006 yang sebesar US$ 1,1 miliar.

Diperkirakan tahun depan situasi lebih sulit. "Orang takkan menaruh barang untuk dijual. Volume lelang tahun bisa turun 30%-40%," ramal Philip Hoffman, CEO Fine Art Fund di London.

Tapi dia menilai, meski perekonomian sekarang lebih buruk, pasar seni saat ini belum seburuk kondisinya pada 1990-an. "Seni kontemporer sudah lebih terkenal daripada dulu. Pasar akan bertahan di level tertentu," ujar pria yang bekerja di Christie's ketika terjadi resesi pasar seni di awal 1990-an itu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×