Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk reksadana campuran Kresna Flexima milik PT Kresna Asset Management berusaha mengoptimalkan potensi keuntungan dengan mengkombinasikan efek ekuitas, pendapatan tetap dan pasar uang dalam satu portofolio secara berimbang. Alhasil, reksadana ini mampu mencatatkan kinerja positif.
Berdasarkan data fund fact sheet Oktober 2017, nilai aktivasi bersih (NAB) reksadana Kresna Flexima secara year-to-date berhasil menorehkan imbal hasil 12,04%.
Sementara, Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, secara ytd per 21 November 2017, reksadana ini berkinerja 10,3%. Kinerja tersebut berada di atas rata-rata kinerja reksadana campuran yaitu 7%.
Ashari Adithyawarman Direktur Distribusi PT kresna Asset Management mengatakan, strategi Kresna Flexima fokus dalam mengelola masing-masing efek dengan mempertimbangkan analisa fundamental secara top down approach dan analisa teknis. Kebijakan investasi di reksadana ini adalah 75% pada efek ekuitas, 20% pada efek pendapatan tetap dan 5% pad efek pasar uang.
"Top down approach dilakukan karena faktor-faktor yang sangat besar yang dapat mempengaruhi pegerakan harga efek adalah analisa sektoral," kata Ashari. Strategi tersebut dipilih berkenaan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, tingkat bunga pasar serta tingkat inflasi yang memiliki efek terbesar pada perubahan harga efek dalam melakukan strategi diversifikasi.
Demi mengoptimalkan potensi keuntungan melalui aset ekuitas, Ashari mengatakan, pengelolaan saham dilakukan dengan cara berdagang aktif sambil mentaati kebijakan analisa fundamental dan teknis. Kriteria saham yang ada di reksadana ini sebanyak 75% porsi saham terdiri dari saham di LQ45.
Menurut Ashari, sektor perbankan menjadi sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan harga saham atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Pada efek pendapatan tetap, pilihan utama obligasi jatuh pada obligasi korporasi karena harga obligasi korporasi diyakini lebih stabil. "strategi kami cenderung untuk hold to maturity untuk menyesuaikan dengan horizon reksadana ini," kata Ashari. Dalam memilih obligasi swasta di reksadana ini, Kresna AM menyesuaikan pilihan dengan pendekatan sektoral.
Reksadana ini cocok bagi investor dengan horizon jangka menengah hingga panjang. Produk yang meluncur sejak 2011 ini menetapkan minimal pembelian pertama Rp 1.000.000 dengan pembelian selanjutnya dan penjualan Rp 500.000. Kresna AM menetapkan biaya pembelian maksimal 5% dan biaya penjualan maksimal 3%.
Wawan membandingkan rata-rata kinerja reksadana saham saat ini hanya 6,5% per Oktober 2017. Sedangkan, rata-rata kinerja reksadana campuran 7% dan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap 9,2%.
Sementara, kinerja IHSG ytd mencapai 14% dan termasuk cukup tinggi. Jika rata-rata kinerja reksadana saham kurang, itu terjadi karena fund manager kurang tepat dalam mengelola reksadana. Namun, untuk reksadana Kresna Flexima yang mampu berkinerja di atas rata-rata reksadana campuran, hal tersebut mengindikasikan Kresna AM tepat dalam mengelola reksadananya. "Reksadana campuran yang bisa catatkan imbal hasil tinggi tertolong dari porsi aset di obligasi," kata Wawan, Rabu (22/11).
Hingga akhir tahun Wawan memproyeksikan reksdana campuran akan berkinerja lebih tinggi dari reksadana saham, dan secara rata-rata berkinerja 7%-8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
