kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kota Mandiri SMRA di Bogor dan Makassar


Selasa, 28 Juni 2016 / 07:19 WIB
Kota Mandiri SMRA di Bogor dan Makassar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sukses di Kelapa Gading dan Serpong, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan terus mengembangkan kota mandiri baru. Baru-baru ini, SMRA mulai menancapkan kuku bisnisnya di dua kota, yakni Bandung dan Karawang.

Selanjutnya, perseroan siap mengembangkan kawasan mandiri di Makassar dan Bogor. SMRA memiliki lahan seluas 150 hektare (ha) di Makassar dan 400 ha di Bogor.

Di kedua lokasi tersebut dikembangkan melalui kerjasama patungan dengan mitra strategis. Namun pengembangan kedua kawasan tersebut tidak tahun ini. "Bogor dalam tahap pembebasan lahan. Makassar juga belum (tahun ini)," ujar Direktur Keuangan SMRA, Michael Yong, baru-baru ini.

Manajemen SMRA masih fokus mengembangkan dua kota mandiri baru yang meluncur sebelumnya, yakni Summarecon Bandung dan Summarecon Emerald Karawang.

Di Bandung, SMRA menguasai lahan seluas 330 ha. Emiten ini telah merilis dua kluster perumahan di kawasan itu sejak tahun lalu, yakni klaster Btari dan kluster Amanda lebih dari 400 unit rumah seharga Rp 1,9 miliar hingga Rp 4 miliar per unit.

Tahun ini, SMRA masih berencana merilis produk baru di Summarecon Bandung.

Direktur Utama SMRA, Adrianto Adhi mengatakan, pihaknya akan konsisten dengan perizinan, belum bisa menyampaikan lebih rinci terkait proyek itu. Di Karawang, SMRA memiliki lahan 32 ha.

Pekan lalu meluncur satu klaster perumahan bertajuk Advani sebanyak 254 unit seharga Rp 690 juta-Rp 1,4 miliar per unit, Klaster kedua adalah Elora, yang meluncur pada semester II.

Dengan dua kota baru, SMRA memiliki lima kota mandiri. Pendahulunya adalah Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong dan Summarecon Bekasi.

Saat ini, luas total landbank SMRA 2.200 ha. Untuk melanjutkan ekspansi dan menurunkan rasio utang ke depan, manajemen SMRA berencana mengalihkan atau menjual sebagian dari kekayaan bersih.

RUPS menyetujui pengalihan lebih dari 50% aset mdi luar penerbitan saham. Alternatif yang dijajaki adalah penerbitan Dana Investasi Real Estate (DIRE). Namun, SMRA belum memutuskan apakah menerbitkan DIRE pada tahun ini. Sebab, aturan resmi DIRE, terutama terkait perpajakan, belum keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×