kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komodo bond PLN bakal laris manis


Selasa, 09 Januari 2018 / 11:10 WIB
Komodo bond PLN bakal laris manis


Reporter: Adinda Ade Mustami, Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah PT Jasa Marga Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah di luar negeri atawa komodo bond. Dengan aset yang besar dan prospek bisnis yang positif, surat utang PLN tersebut diperkirakan bakal diserap pasar dengan baik.  

Rencananya, penerbitan tersebut akan dilakukan di semester pertama tahun ini. "Mudah-mudahan sebelum Juni (tahun) ini," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (8/1).

Selama ini, PLN telah menerbitkan obligasi di luar negeri. Hanya saja, denominasinya dalam dollar Amerika Serikat. Sementara, penerbitan komodo bond, lanjut Sofyan, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rupiah yang lebih besar.

Adapun besaran surat utang yang akan diterbitkan sekitar US$ 1 miliar-US$ 2 miliar, atau mencapai lebih dari Rp 20 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari penerbitan komodo bond oleh Jasa Marga yang hanya Rp 4 triliun.

Besarnya penerbitan tersebut, menurut Sofyan, lantaran aset dan kebutuhan perusahaan lebih besar. Ia menyebut, aset PLN mencapai Rp 1.300 triliun dengan jumlah proyek mencapai Rp 2.000 triliun dalam lima tahun.

Total kebutuhan pembiayaan tahun ini saja mencapai US$ 5 miliar. "Kalau hanya Rp 2 triliun-Rp 5 triliun kan cukup dari bank lokal," kata Sofyan lagi. Hasil penerbitan komodo bond rencananya akan digunakan untuk investasi dan kebutuhan operasional.

Prospek positif

Penerbitan komodo bond oleh PLN pada semester pertama tahun ini diperkirakan akan menarik investor, baik domestik maupun global. Desmon Silitonga, analis Capital Asset Management, mengatakan, komodo bond PLN dengan nilai US$ 1 miliar-US$ 2 miliar diperkirakan akan diserap pasar. Apalagi, saat ini investor global sedang mencari obligasi korporasi dengan prospek bisnis yang positif dan kupon yang menarik.

Namun Desmon belum bisa memberikan proyeksi kupon komodo bond yang diterbitkan oleh PLN. Yang jelas, PLN sebelumnya telah sering menerbitkan obligasi. Dus, komodo bond berpotensi diserap oleh investor yang pernah membeli obligasi PLN sebelumnya. Keunggulan dari komodo bond, tentu saja tidak memiliki risiko kurs, karena diterbitkan dalam denominasi rupiah.

Secara fundamental, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyebut besarnya beban PLN dalam membayar utang akan menguras kas perusahaan tersebut. Namun Desmon memprediksi PLN akan dapat mengatasi masalah arus keuangan tersebut. "PLN perusahaan besar yang memiliki aset besar, mereka bisa atasi masalah arus keuangan karena memang investasi mereka cukup besar untuk bangun pembangkit listrik," kata Desmon.

Komodo bond PLN diprediksi bisa menarik investor karena beberapa faktor. Pertama, aset yang dimiliki PLN jika direvaluasi nilainya bisa lebih tinggi. Aset yang besar tersebut akan jadi indikator penilaian investor terhadap tingkat keuangan PLN.

Kedua, prospek bisnis PLN akan makin positif seiring kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh. Hal ini didukung dengan kebutuhan energi listrik yang semakin besar.

Ketiga, PLN merupakan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang dikendalikan negara dan dikelola secara profesional. Keempat, PLN merupakan perusahaan besar dan memonopoli pasar dengan tidak memiliki pesaing yang sepadan dari perusahaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×