kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja saham keuangan merajai bursa domestik


Sabtu, 12 Agustus 2017 / 12:00 WIB
Kinerja saham keuangan merajai bursa domestik


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Kinerja saham sektor keuangan masih menjadi jawara di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak awal tahun hingga kemarin (ytd), indeks keuangan di BEI, yang menjadi acuan pergerakan harga saham emiten sektor keuangan, naik 19,89%.

Posisi kedua diduduki indeks utilitas dan infrastruktur yang naik 15,80% (ytd). Kinerja kedua indeks tersebut melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sebesar 8,86% (ytd).

Selain lonjakan return saham Bank Ina Perdana (BINA) sebesar 558,23% (ytd) dan Bank Agris (AGRS) sebesar 247,25% (ytd), indeks sektor keuangan terkerek oleh laju saham perbankan jumbo, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Sepanjang tahun ini, harga saham keempat emiten tersebut sudah menanjak masing-masing 20,48%, 28,48%, 14,04% dan 31,67%

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, kebangkitan kinerja saham sektor keuangan ini dimotori oleh saham perbankan. Pada tahun lalu, laju saham bank tersendat lantaran banyak melakukan pencadangan. Pencadangan menekan laba korporasi. Seiring perbaikan ekonomi, bank kini mengurangi pencadangan sehingga kinerjanya membaik, ujar Hans, kemarin.

Predikat investment grade Indonesia yang disematkan Standard & Poor's (S&P), pada Mei lalu, juga mengerek saham keuangan. Selain itu, BI rate yang masih rendah turut menyokong saham bank.

Pelambatan ekonomi

Sementara itu, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas Wiliam Surya Wijaya berpendapat, saham keuangan terdorong limpahan dana yang cukup besar dari program amnesti pajak. Di sisi lain, sektor ini menjadi urat nadi perekonomian negara.

Selain arus dana pasti melewati bank, pelambatan ekonomi di sektor riil turut menguntungkan perbankan. Pasalnya, para pelaku usaha akan mengajukan pinjaman ke bank dengan kapasitas lebih besar. Sektor keuangan didominasi bank yang kapitalisasi pasarnya besar. Jadi ini akan menjadi penggerak perekonomian dan pasar modal, kata Wiliam.

Ke depan, dia melihat sektor keuangan masih akan jadi penggerak indeks, meski berpotensi disusul oleh sektor lain, seperti infrastruktur. Saat ini, indeks sektor utilitas dan infrastruktur tumbuh 15,51% (ytd).

Sektor infrastruktur dan utilitas digawangi saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kenaikan 18,11%. Adapula PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 33,53% dan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 27,31%.

Tapi analis mengingatkan, di semester kedua ada sejumlah tantangan. Selain pelambatan ekonomi, pasar global mencemaskan ketegangan Amerika Serikat dan Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×