kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja ELSA terdampak fluktuasi harga minyak


Selasa, 14 Februari 2017 / 16:52 WIB
Kinerja ELSA terdampak fluktuasi harga minyak


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) masih membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun 2016 lalu. ELSA mencetak pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun turun 4,5% dibandingkan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 2,7 triliun.

Hal ini turut membuat laba bersihnya turun 17,2% menjadi Rp 310 miliar. Penurunan kinerja ini disebabkan penurunan harga minyak dunia sepanjang tahun 2016. Harga minyak bahkan sempat menyentuh level terendah US$ 28 per barel pada awal Januari 2016 dan bergerak terbatas di bawah level US$ 50 hampir sepanjang tahun.

Selain karena imbas aspek operasional, penurunan laba bersih ELSA tahun lalu juga dipengaruhi oleh kerugian kurs yang cukup besar, sekitar Rp 18 miliar.

Budi Rahardjo, Direktur Keuangan ELSA mengatakan, margin laba ELSA masih bisa terjaga di level yang cukup baik. Margin laba kotor perseroan masih sebesar 17%, lalu, marjin laba bersihnya sebesar 8,6%

ELSA juga melakukan diversifikasi portofolio bisnis di luar jasa hulu migas. Kontribusi dari jasa hulu migas sebesar 50% dari pendapatan, sementara dari jasa logistik dan distribusi energi menyumbang pendapatan sebesar 45% dan sisanya dari bisnis jasa penunjang lainnya.

"Meskipun secara performa bisnis jasa hulu migas terkena imbas dan turun signifikan, namun, kinerja konsolidasi cukup banyak terdorong dari bisnis jasa logistik dan distribusi energi," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/2). Bisnis ini dilakukan melalui anak usahanya PT Elnusa Petrofin yang mengalami pertumbuhan 25% pada tahun 2016 lalu.

ELSA juga mulai mengurangi utang pada tahun lalu. Posisi utang berbunga perseroan turun 26% menjadi Rp 550 miliar. Sehingga, Budi bilang, ELSA masih memiliki ruang pendanaan yang lumayan besar untuk ekspansi mendatang. Apalagi, sejak Kuartal IV 2016 lalu, harga minyak mulai positif dan diperdagangkan di atas US$ 50 per barel.

Hingga akhir tahun 2016, ELSA masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 744,38 miliar. Sementara itu total liabilitasnya sebesar Rp 1,3 triliun dengan ekuitas Rp 2,8 triliun.

Saham ELSA ditutup naik 0,95% ke level Rp 426 pada perdagangan Selasa (14/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×