kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja big caps moncer, efisiensi jadi faktor dominan


Kamis, 22 Maret 2018 / 00:32 WIB
Kinerja big caps moncer, efisiensi jadi faktor dominan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sembilan dari sepuluh emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis kinerja 2017. Dalam hitungan Kontan.co.id, pertumbuhan pendapatan sembilan emiten tersebut rata-rata sebesar 12,07% year on year (yoy) di 2017. Sementara itu, rata-rata laba sembilan emiten yang merajai kapitalisasi pasar tersebut adalah 21,03% yoy di 2017.

Melihat margin laba perusahaan atau Net Profit Margin (NPM), tercatat kenaikan margin rata-rata 5,14% di 2017, dibandingkan tahun 2016. Secara ringkas, pertumbuhan laba emiten lebih besar dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Dus terjadi peningkatan margin.

“Kalau margin laba tumbuh, hampir secara keseluruhan berasal dari efisiensi,” ujar Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan, Rabu (21/3).

Ia menjelaskan bahwa faktor efisiensi dapat terjadi karena dua hal. Pertama, dipicu economic of scale. Jika hal ini terjadi, menurut Alfred kenaikan volume produksi, tidak serta merta menaikkan biaya produksinya.

Faktor kedua, karena memag ada upaya dari internal perusahaan untuk menekan biaya. Faktor inilah yang disebut Alfred lebih dominan dalam aksi efisiensi perusahaan di 2017. Hal ini menurutnya lebih tampak pada emiten perbankan.

Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia Nico Omer Jonckheere menyebut PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai salah satu contoh emiten big caps yang ketat lakukan efisiensi. Hal ini juga tergambar dari data yang dihimpun Kontan.co.id.

Emiten sektor perbankan di deretan saham big caps punya margin besar. Urutan pertama ditempati BBCA dengan margin 42,42%. “BBCA paling prudent. NPL nya sangat rendah. Mereka juga sangat irit dengan memakai tenaga kerja kontrak,” ujar Nico, Rabu (21/3).

“Bank banyak menekan non performing loan (NPL). Emiten lain seperti ASII dan emiten consumer goods, utilitas produksi mereka tumbuh tapi kecil,” tambah Alfred.

Selain dua faktor internal tersebut, Alfred juga melihat adanya faktor eksternal yang mungkin jadi pemicu efisiensi. Misalnya, efisiensi logistik yang dijalankan pemerintah. Sebagaimana diketahui, belakangan pemerintah banyak melakukan perubahan struktur logistik.

Meski demikian, Nico omer tak serta merta menyimpulkan bahwa efisiensi adalah faktor dominan pengerek kinerja emiten big caps. Menurutnya, ada kombinasi antara efisiensi dengan kenaikan permintaan dan harga jual dari berbagai produk dan jasa emiten.

Pada keniakan kinerja ASII misalnya. Dalam hal ini, ASII catat kenaikan pendapatan 13,79% yoy dengan lab anaik 24,58% yoy. Margin ASII di 2017 tumbuh 9,48% dibandingkan tahun 2016. “Bisa karena perusahaan emmangkas biaya atau kenaikan harga jual produk mereka,” ujar Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×