kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Barito Pacific (BRPT) tertolong anak usaha


Kamis, 30 Juli 2020 / 22:24 WIB
Kinerja Barito Pacific (BRPT) tertolong anak usaha
ILUSTRASI. Kinerja keuangan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami penurunan di semester I 2020.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami penurunan. Pendapatan BRPT di semester I 2020 tercatat US$ 1,11 miliar, turun 15% dibanding periode sama tahun lalu yang senilai US$ 1,3 miliar.

Beban pokok BRPT sejatinya turun 7% secara tahunan menjadi US$ 902,99 juta. Namun, penurunan ini tak mampu mengompensasi penurunan pendapatan. Dus, perusahaan milik Prajogo Pangestu ini mencatat rugi bersih US$ 8,88 juta dari sebelumnya untung US$ 10,91 juta.

Meski begitu, kinerja anak usaha BRPT, PT Chandra Asri Tbk (TPIA) secara kuartalan menunjukan sinyal perbaikan. Sehingga, BRPT terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Jika ditelisik lebih lanjut, pendapatan TPIA per kuartal II 2020 mencapai US$ 841 juta. Angka ini lompat 76% dari sebelumnya US$ 477 juta pada kuartal sebelumnya.

Baca Juga: Kinerja tertekan di semester I, simak rekomendasi saham Barito Pacific (BRPT) berikut

Laba kotornya naik 114% secara kuartalan menjadi US$ 113 juta. EBITDA TPIA juga membaik dari sebelumnya minus 3% menjadi surplus 1%.

David Kosasih, Direktur Keuangan BRPT menjelaskan, perbaikan kinerja tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan produk polymer seiring dengan kembali meningkatnya aktivitas industri di China.

"Selain itu, penurunan harga naphtha seiring dengan penurunan harga minyak mentah juga berkontribusi terhadap meningkatnya spread bagi produk polymer. Kami berharap kondisi ini dapat terus berlanjut pada paruh kedua 2020,” terang David, Kamis (30/7).

Penurunan harga tersebut tercermin dari turunnya beban bahan baku untuk proses produksi TPIA semester pertama kemarin. Angkanya turun 13% menjadi US$ 621,27 juta.

David menambahkan, kinerja BRPT ke depan juga akan dibantu oleh anak usaha di sektor energi terbarukan, Star Energy (SE). Star Energy terus memberikan stabilitas bagi kinerja perusahaan.

Saat ini, Star Energy memiliki kapasitas sebesar 875 Megawatt (MW). "Kami berencana untuk menambah kapasitas sampai dengan 1.200 MW dalam 10 tahun mendatang,” imbuh David.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) serap capex US$ 80 juta di semester I-2020, ini penggunaannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×