kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerugian makin besar, Bukit Uluwatu tetap ekspansi


Jumat, 03 Agustus 2018 / 13:53 WIB
Kerugian makin besar, Bukit Uluwatu tetap ekspansi
ILUSTRASI. Hotel Uluwatu


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada semester I-2018, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk mencatat kinerja negatif. Pada periode tersebut perusahaan berkode emiten BUVA ini kembali mencatat rugi bersih, meski pendapatan usaha naik.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (1/8), BUVA berhasil mencatat penjualan dan pendapatan sebesar Rp 197,7 miliar, naik 74,52% dari penjualan pada semester I-2017 Rp 113,2 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa (BUVA), Benita Sofia mengatakan kenaikan pendapatan dalam laporan keuangan, yang diiringi biaya yang cukup signifikan merupakan hasil dari performa f&b dan lifestyle perusahaan yang baru beroperasi di tahun ini.

"Dengan beroperasinya Omnia dan Sake No Hana Bali di bulan Februari diikuti oleh Vong Kitchen di bulan April, menyumbang kontribusi yang signifikan kepada pendapatan perusahaan. Namun sama seperti bisnis yang baru beroperasi lainnya, kami menanggung biaya-biaya pra-operasi dan biaya tetap yang besar diawal," ujar Benita kepada KONTAN, Jumat (3/8).

Dengan adanya beban pokok penjualan meningkat, tidak akan menjadi kendala bisnis. Sekadar informasi, beban pokok penjualan tercatat mencapai Rp 80,3 miliar, naik 98,23% dibandingkan penjualan pada semester I-2017.

Rugi yang dicatatkan BUVA pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni lalu mencapai Rp 35,97 miliar. Kerugian ini membengkak dari posisi akhir semester I 2017 yang sebesar Rp 11,3 miliar.

Tapi, manajemen BUVA yakin, kinerja akan membaik. "Seiring bisnis semakin matang, peningkatan volume penjualan akan mengkover biaya tersebut dan memberikan profit yang signifikan," tambah Benita.

Bicara soal ekspansi, Buva akan membuka Alila SCBD akhir kuartal ke tiga tahun ini. Kemudian akan disusul oleh The Cliff awal tahun depan. Untuk ekspansi inorganik, BUVA akan menyelesaikan akuisisi di pertengahan kuartal III tahun ini.

Dengan berbagai ekspansi tersebut, BUVA menargetkan pendapatan sebesar Rp 267,6 miliar. Jumlah ini merupakan target pendapatan kamar termasuk performa dari pipeline dan target akuisisi. Ditambah target okupansi hotel 63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×