kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan biaya bahan baku menggerus laba Garudafood (GOOD) hingga 13,95%


Selasa, 17 Desember 2019 / 07:05 WIB
Kenaikan biaya bahan baku menggerus laba Garudafood (GOOD) hingga 13,95%
ILUSTRASI. Direktur Utama PT GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk (GarudaFood) Hardianto Atmadja (kanan), Komisaris Hartono Atmadja (kedua kanan), Direktur Robert Chandrakelana Adjie (kedua kiri) dan Direktur Paulus Tedjosutikno hadir pada Investor Gathering dalam rangka


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 297,67 miliar pada periode kuartal III-2019. Realisasi ini turun 13,95% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 346,04 miliar.

Padahal, emiten produsen makanan dan minuman ini berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih. Penjualan GOOD pada kuartal III 2019 mencapai Rp 6,34 triliun atau naik tipis 5,71% dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 6 triliun.

Head of Corporate and External Relations Garudafood Dian Astriana mengatakan, penurunan laba ini akibat perubahan komposisi penjualan dan kenaikan harga beberapa bahan baku pada 2019. “Saat ini beberapa bahan baku harganya relatif sudah membaik. Kami berharap bahwa jika target penjualan sampai akhir tahun bisa tercapai maka kami bisa memperbaiki margin laba,” ujar Dian kepada Kontan.co.id, Senin (16/12).

Baca Juga: Saham anjlok sejak awal tahun, ini rekomendasi Garudafood (GOOD) dan Mayora (MYOR)

Ke depan, GOOD berharap berkah dari momentum Natal dan tahun baru. Dian mengatakan, momentum Natal dan tahun baru dapat mendorong penjualan produk-produk GOOD pada akhir tahun dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 5%-10% pada Desember 2019.

Dian mengatakan, target penjualan pada Desember 2019 lebih tinggi dari target penjualan pada bulan-bulan lainnya. Kenaikan permintaan biasanya dari kategori snack yang dapat tumbuh 10%. Kacang Garuda menjadi salah satu produk yang mencatatkan pertumbuhan dua digit pada momentum Natal dan tahun baru.

Baca Juga: Ini strategi Garudafood (GOOD) untuk menjaga kinerja penjualan tahun ini

Namun, dengan target penjualan pada Desember 2019, maka kemungkinan besar GOOD tidak dapat mencapai target pertumbuhan penjualan tahun ini yang telah direncanakan sejak awal tahun yakni sebesar 10%-15%.

Untuk diketahui, GOOD sudah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) sebanyak Rp 567 miliar atau 75% dari alokasi belanja modal Rp750 miliar. Dian melanjutkan, sisa belanja modal di kuartal IV, rencananya akan digunakan untuk keperluan manufaktur dan ekspansi divisi distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×