Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global turut menekan nilai tukar rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Kamis (15/8) rupiah tercatat melemah 0,20% ke Rp 14.274 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,44% ke Rp 14.296 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh ketakutan pelaku pasar pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global, terutama di kawasan Eropa. "Lima negara yang diproyeksikan resesi akibat perang dagang yang berujung ke perang mata uang adalah Inggris, Jerman, Italia, Meksiko, dan Brasil," kata Ibrahim, Kamis (15/8).
Baca Juga: Neraca dagang Juli di luar ekspektasi, begini respons ekonom
Selain itu rupiah bergerak melemah karena posisi yield obligasi AS terus menurun. Namun, di satu sisi Ibrahim menilai pelemahan rupiah hari ini termasuk tipis atau rupiah bergerak terbatas. Pelemahan rupiah bisa tertahan karena Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar domestic non delivery forward (DNDF).
Ibrahim mengatakan neraca perdagangan bulan Juli yang defisit US$ 63,5 juta lebih baik dari proyeksi para analis. Alhasil, ini menjadi penahan rupiah lebih jatuh.
Baca Juga: Rupiah tetap menarik meski menghadapi tantangan global
Ibrahim memproyeksikan rupiah berpotensi menguat meski tidak signifikan karena didukung langkah AS dan China yang akan melakukan negosiasi kembali. Pasar pun memperkirakan pembahasan suku bunga AS selanjutnya akan lebih agresif dalam menurunkan suku bunga.
Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak di Rp 14.213 per dolar AS hingga Rp 14.306 per dolar AS pada Jumat (16/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News