kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,29   1,65   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar mimpi transaksi harian Rp 8 triliun


Jumat, 21 Oktober 2016 / 07:39 WIB
Kejar mimpi transaksi harian Rp 8 triliun


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target rata-rata nilai transaksi harian tahun ini. Sebelumnya BEI memperkirakan bisa mencetak nilai transaksi Rp 7 triliun per hari. Kini target itu dipangkas jadi Rp 6,6 triliun.

Saat ini, rerata nilai transaksi harian sudah mencapai Rp 6,5 triliun. Meski direvisi, nilai transaksi harian tahun ini tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya sekitar Rp 5,77 triliun per hari.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, likuiditas pasar saham terlihat jauh lebih meningkat. Saat ini, frekuensi transaksi harian sudah mencapai lebih dari 250.000 kali. "Kinerja ini lebih unggul dibandingkan indeks negara lain, seperti Malaysia," ujarnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (20/10).

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, salah satu faktor yang membuat nilai transaksi harian tahun ini tak mencapai target adalah masih terbatasnya produk pasar modal. Karena itulah, BEI akan segera mendirikan lembaga securities financing dan memperluas daftar efek margin.

"Kami akan kejar penerapan relaksasi margin untuk menambah pilihan saham margin bagi investor," imbuhnya.

Tahun depan, BEI juga akan mendorong target IPO emiten baru sebanyak 35 perusahaan, naik dari target tahun ini sebesar 20 perusahaan. Karena itu, pada tahun depan, BEI yakin nilai rata-rata transaksi harian bisa melonjak hingga Rp 8 triliun.

Apalagi, sejumlah kebijakan BEI yang tadinya diharapkan mengerek nilai transaksi tahun ini, kemungkinan baru akan bisa terlihat dampaknya di tahun depan. Kondisi ekonomi Indonesia yang membaik di tahun depan juga diyakini bakal mendorong nilai transaksi.

Sejauh ini, asumsi indikator makroekonomi tahun 2017 yang dirilis cukup baik. Pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi bisa mencapai kisaran 5,1% dan laju inflasi pada kisaran 4% tahun depan. Lalu, suku bunga acuan Bank Indonesia yaitu 7-days reverse repo rate diperkirakan berada di tidak akan jauh berubah dari posisi saat ini.

"Dana amnesti pajak juga akan mendorong peningkatan nilai transaksi," tandas Tito.

Percepat Transaksi

Bursa juga akan mempercepat siklus penyelesaian transaksi dari tiga hari setelah transaksi terjadi atau T+3 menjadi dua hari setelah transaksi terjadi, alias T+2.

"Penyelesaian transaksi yang lebih cepat ini juga bisa menambah nilai transaksi dan aktivitas perdagangan," ujar Hamdi.

Selain itu, BEI juga akan mengembangkan instrumen Index Futures Morgan Stanley Composite Index (MSCI) Indonesia yang akan memperkaya instrumen derivatif yang dapat diperdagangkan di bursa.

Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas Parningotan Julio meramal, fundamental ekonomi dalam negeri pada tahun 2017 akan lebih baik. Sehingga, pasar modal bisa lebih semarak dan target BEI dapat tercapai.

"Dari sisi likuiditas juga sudah terlihat meningkat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×