kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan B20 jadi sentimen positif bagi PALM di semester II-2018


Senin, 13 Agustus 2018 / 19:34 WIB
Kebijakan B20 jadi sentimen positif bagi PALM di semester II-2018
ILUSTRASI. Direksi Provident Agro


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menerapkan kebijakan untuk mencampur minyak sawit dalam solar sebesar 20% untuk kendaraan diesel (B20).

Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi pertumbuhan kinerja emiten yang bergerak di bisnis kelapa sawit, salah satunya PT Provident Agro Tbk (PALM).

Presiden Direktur PALM Tri Boewono mengatakan bahwa kebijakan tersebut diperkirakan mampu mempengaruhi pendapatan penjualan perseroan pada semester II-2018.

Pemerintah saat ini cukup mendukung dengan kebijakan B20. Diperkirakan bisa men-support dari sisi pricing pada semester kedua," ujar Tri di The Grove Suites Aston Rasuna, Senin (13/8).

Menurutnya, dengan kondisi crude palm oil (CPO) yang tertekan saat ini, kebijakan tersebut menjadi salah satu pendukung terserapnya seluruh produksi kelapa sawit perseroan yang diperkirakan meningkat dimulai pada bulan September 2018 mendatang.

"Kalau produksi di semester II-2018 meningkat, dengan support harga yang minimal tidak turun dari harga sekarang, tentunya pendapatan naik dan juga bagi industri sawit sendiri," tambah Tri.

Sekadar info, sepanjang semester I-2018, PT Provident Agro Tbk (PALM) mencatatkan penurunan pendapatan 20% menjadi sebesar Rp 306,69 miliar dari Rp 382,59 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan periode Juni 2018, beban pokok penjualan PALM pun turun 9,3% menjadi Rp 227,29 miliar dari Rp 250,77 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Meskipun demikian, PALM tetap membukukan penurunan laba bersih secara drastis 89% menjadi Rp 878,96 juta pada enam bulan pertama tahun ini dari Rp 80,02 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Jumlah aset pun turun 15,6% menjadi Rp 2,43 triliun dari Rp 2,88 triliun pada akhir tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×