kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasan Industri enggan gegabah naikkan harga


Kamis, 17 Agustus 2017 / 19:30 WIB
Kawasan Industri enggan gegabah naikkan harga


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Maraknya pembangunan infrastruktur transportasi saat ini di sekitar kawasan industri berpotensi mendorong harga lahan industri semakin naik. Namun, para pengembang sepertinya tidak mau gegabah dalam mengerek harga jual dengan adanya dukungan tersebut.

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) misalnya tidak berencana menaikkan harga lahan tahun ini walaupun permintaan yang datang terus meningkat. Saat ini, BEST sedang menangani permintaan minat pembelian (inquiry) sekitar 68 ha.

Selama semester I, perusahaan ini telah berhasil menjual 22 ha di kawasan industri MM2100 Cibitung dengan nilai marketing sales Rp 586 miliar atau sudah melebihi separuh dari target yang ditetapan tahun ini yaitu 30 ha-40 ha.

Seri, Head of Investor Relation BEST mengatakan walaupun permintaan minat cukup banyak pihaknya tidak berencana menaikkan harga jual tahun ini. Saat ini harga lahan MM2100 sudah mencapai Rp 2,6 juta -Rp 3 juta per m2. "Harga lahan kita sudah cukup mahal. Jadi tidak ada rencana untuk menaikkan lagi, " kata Seri pada KONTAN di Jakarta, baru-baru ini.

Begitu juga halnya dengan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). Pengembang ini kawasan Greenland Industrial Estate (GIIC) Karawang masih memasarkan lahan dengan harga rata-rata sekitar Rp 2,2 juta -Rp 2,5 juta per m2.

DMAS juga terus mendapat banyak permintaan minat pembelian lahan dari investor. Tondy Suwanto, Direktur Puradelta mengatakan permintaan akan lahan industri tahun ini meningkat dbanding tahun sebelumnya. Trennya bergerak positif baik dari investor asing maupun dari dalam negeri.

Beroperasinya pabrik- pabrik otomotif seperti Mitsubishi Motor dan SAICGM Wuling di kawasan Deltamas tahun ini akan membuka peluang bagi kebutuhan suku cadang otomotif melakukan investasi dan ekspansi untuk memasok kebutuhan perusahaan-perusaaan otmotif tersebut.

Saat ini, DMAS juga sedang menangani permintaan laha dari beberapa perusahaan dengan jumlah yan cukup besar di GIIC. Hanya saja Tondy tidak menyebut seara detail luas lahan yang tengah dijajaki tersebut. Namun dengan inquiry yang ada, perusahaan optimis target pejualan pemasaran 60 ha tahun ini dapat tercapai.

Sepanjang semester I, DMAS sudah berhasil membukukan marketing sales 36 ha atau melonjak tajam dari pencapaian periode yang sama tahun 2016 yakni hanya 11 ha.

Pengembang yang sedang mengkaji menaikkan harga jual lahan industri hanya PT Modernland Cikande. Saat ini, harga lahan di Modernland Cikande Industrial Estate (MCIE) berada di kisaran Rp 2 juta per m2.

Modern Cikande berencana mengerek harga seiring dengan beroperasinya simpang susun Cikande atau interchange pada Agustus 2017 ini. Ini merupakan akses menuju tol Tangerang-Merak.

"Tapi penyesuaian harga atas simpang susun ini masih dikaji di internal perusahaan," kata Pascall Wilson, Direktur Utama Modernland Cikande.

Saat ini, Moderland Cikande sedang menangani inquiry seluas 70 ha. Oleh karena itu, Modernland Cikande yakin mereka bisa mencapai target marketing sales yang ditetapkan 65 ha tahun ini. Sepanjang paruh pertama, perusahaan telah mencatat marketing sales sebesar 18,3 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×