kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kantongi utang US$ 1,26 miliar, Bukit Asam siap menggarap PLTU


Kamis, 24 Mei 2018 / 08:20 WIB
Kantongi utang US$ 1,26 miliar, Bukit Asam siap menggarap PLTU


Reporter: M Sauqi Dzikri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) siap ekspansi ke bisnis pembangkit listrik. Emiten produsen batubara ini akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 berkapasitas 2x600 megawatt (MW).

Proyek ini merupakan power plant mulut tambang terbesar di Sumatra dan Indonesia, serta yang termurah, ungkap Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, usai penandatanganan loan facility agreement dengan China Export Import (CEXIM) Bank, kemarin.

Dalam perjanjian pinjaman tersebut, anak usaha PTBA, yakni PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), akan mendapatkan pendanaan pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dari CEXIM Bank.

CEXIM Bank akan mengucurkan pinjaman senilai US$ 1,26 miliar. Jumlah ini setara 75% dari total biaya investasi proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8. Sedang sisa total biaya proyek sebesar US$ 420 juta akan dibiayai oleh PTBA dan China Huadian Hongkong Company Ltd.

Manajemen PTBA mengharapkan pendanaan pertama dapat diterima sebelum 17 juni atau akhir Mei tahun ini. Sebelumnya, pada 19 Oktober 2017, HBAP dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menandatangani amandemen power purchase agreement (PPA) PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan bagian dari program pemerintah untuk membangun fasilitas ketenagalistrikan berkapasitas total 35.000 MW. PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dibangun oleh HBAP sebagai independent power producer (IPP) yang merupakan konsorsium PTBA dan China Huadian Hongkong Company Ltd.

PTBA mengharapkan proyek pembangunan PLTU tersebut bisa dimulai pada awal kuartal ketiga tahun ini. Perinciannya, masa konstruksi unit I selama 42 bulan dan unit II adalah 45 bulan. Semoga saja pembangunan dimulai pertengahan tahun ini, sekitar Juni-Juli, ungkap Arviyan. Proyek tersebut diharapkan mencapai commercial operation date (COD) pada awal 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×