kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma (KLBF) catat penjualan bersih naik 7,4% jadi Rp 22,63 triliun pada 2019


Senin, 06 April 2020 / 09:44 WIB
Kalbe Farma (KLBF) catat penjualan bersih naik 7,4% jadi Rp 22,63 triliun pada 2019
ILUSTRASI. Kalbe Learning Center: Karyawan mendapat pelatihan di Kalbe Learning Center, Pulogadung, Jakarta Timur.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Farmasi PT Kalbe Farma Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2019.  Emiten dengan kode KLBF itu membukukan penjualan bersih hingga Rp 22,63 triliun pada 2019, naik 7,4% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 21,07 triliun. 

Kenaikan penjualan ini bisa mengimbangi beban-beban yang mayoritas naik sepanjang tahun. Kenaikan paling signifikan dicatatkan oleh beban bunga dan keuangan yang membengkak 35,91% year on year (yoy) menjadi Rp 40,42 miliar dari tahun sebelumnya Rp 29,74 miliar. 

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mengukur dampak positif pembebasan bea masuk

Meskipun beban-beban naik, KLBF masih mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan sebesar 3,03% yoy menjadi Rp 3,4 triliun. Laba ini juga ditopang oleh penghasilan bunga yang tumbuh hingga 9,66% yoy menjadi Rp 137,94 miliar dari sebelumnya Rp 125,79 miliar. Selain itu, laba itu juga ditopang oleh pos bagian atas laba entitas asosiasi hingga Rp 5,14 miliar, padahal pada tahun sebelumnya merugi Rp 2,67 miliar.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 2,03% yoy menjadi Rp 2,51 triliun dari sebelumnya Rp 2,46 triliun. 

Sementara itu, sepanjang tahun 2019, KLBF memiliki total aset hingga Rp 20,26 triliun  naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,15 triliun. Rinciannya, aset lancar yang dimiliki naik 5,35% yoy hingga Rp 11,22 triliun, dan aset tidak lancar naik 20,53% yoy menjadi Rp 9,04 triliun. 

Untuk total likuiditas yang dikantongi KLBF bertumbuh  24,91% yoy menjadi Rp 3,56 triliun dari sebelumnya Rp 2,85 triliun. Likuiditas jangka pendeknya naik 12,66% yoy menjadi Rp 2,58 triliun dan likuiditas jangka panjang naik 73,68% yoy menjadi Rp 982,04 miliar. 

Baca Juga: Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis

Di sisi lain, total ekuitas KLBF naik 9,29% yoy menjadi Rp 16,71 triliun dari sebelumnya Rp 15,29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×