kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kado rating layak investasi dari S&P


Sabtu, 20 Mei 2017 / 11:22 WIB
Kado rating layak investasi dari S&P


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Elisabeth Adventa, Ghina Ghaliya Quddus, Namira Daufina, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kabar baik itu akhirnya datang juga. Standard and Poor's (S&P) menaikkan rating surat utang Indonesia, dari semula BB+ menjadi BBB- atau stable outlook, pada Jumat (19/5).

Dengan kenaikan ini, rating surat utang Indonesia lengkap sudah. Sebab, sebelum S&P, lembaga pemeringkat lain seperti Fitch, Moody's, serta Japan Credit rating Agency (JCR) sudah mencap layak investasi bagi surat utang Indonesia.

S&P mengatakan, penaikan rating utang karena Indonesia mampu mengurangi risiko fiskalnya. Fokus pemerintah atas bujet yang lebih realistis mengurangi risiko shortfall atas penerimaan pajak. Walhasil, ini membatasi kemungkinan memburuknya defisit sekaligus mengurangi risiko peningkatan rasio utang RI terhadap PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peringkat layak investasi ini akan berdampak positif bagi ekonomi nasional. Peringkat ini akan mempercantik Indonesia di mata investor asing. Harapan Ani, panggilan karib Menkeu, bisa memangkas keraguan investor masuk Indonesia, baik investasi secara langsung maupun lewat surat utang.

Rating invesment grade dari semua lembaga pemeringkat surat utang juga akan membuat biaya surat utang Indonesia akan melandai. "Termasuk untuk samurai bond. Kami berharap ini berdampak positif atas yield surat utang Indonesia. Beban pembayaran bunga bisa terpangkas," tandas Ani, Jumat (19/5). Apalagi, selain samurai bond, pemerintah juga akan menerbitkan euro bond dalam waktu dekat ini.

Pemerintah juga berharap, aliran dana investor asing untuk menanam modal di Indonesia juga semakin deras. Ini bakal mendukung pencapaian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menargetkan realisasi investasi Rp 670 triliun tahun 2017, dan Rp 840 triliun pada tahun 2018.

Kejar outlook positive

Sri Mulyani bilang, ke depan, pemerintah akan terus berusaha menjaga cap investment grade berlanjut hingga periode mendatang. Target Ani, tahun depan, outlook S&P bisa kembali naik dari stable menjadi positive. "Ini akan memacu kami untuk bekerja lebih keras lagi," kata Ani.

Untuk itu, pemerintah akan melanjutkan pengelolaan APBN yang kredibel, mengoptimalkan belanja infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta memperbaiki efisiensi ekonomi. Strategi ini dipilih karena S&P sudah mengapresiasi manajemen pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan pengelolaan belanja. "Termasuk keinginan kami meningkatkan ease of doing business, sehingga arus modal dari luar negeri untuk investasi dan menciptakan tenaga kerja jadi meningkat," terang Sri Mulyani.

Kepala Ekonom Bank BTN Winang Budoyo menilai, kenaikan rating utang Indonesia menujukkan kepercayaan dunia meningkat. Dalam jangka pendek, investor asing di portolio akan meningkat. "Selanjutnya, investor di sektor riil juga makin banyak, jika kondisi kian membaik," jelasnya.

Kenaikan peringkat juga akan mendukung nilai tukar rupiah. Ini menjadi bekal baik saat rupiah menghadapi potensi penguatan dollar AS saat Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan yang diperkirakan pada bulan depan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, perbaikan peringkat S&P karena pemerintah berhasil menjaga defisit anggaran di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB), cadangan devisa meningkat, serta stabilitas inflasi.

Untuk itu pemerintah harus melanjutkan pencapaian tersebut jika ingin label investment grade bertahan lama. Untuk itu, paket kebijakan ekonomi yang belum terealisasi secara penuh harus dituntaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×