kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JSMR rampingkan SDM biar pendapatan kian melaju


Rabu, 30 Mei 2012 / 08:20 WIB
JSMR rampingkan SDM biar pendapatan kian melaju
ILUSTRASI. Berinvestasi dapat dilakukan oleh siapapun. Pilihlah instrumen investasi yang memberikan bunga deposito terbaik


Reporter: Harry Febrian | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Efisiensi menjadi jurus andalan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mempertahankan kinerjanya di tahun ini. Operator jalan tol ini sejak beberapa tahun terakhir berusaha menghemat pengeluaran operasional dengan mengurangi jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yakni petugas gerbang pembayaran tarif tol.

Menurut catatan Arief Kurniawan, Analis AAA Securities dalam laporan risetnya, sosialisasi penggunaan kartu prabyar untuk tarif tol, E-toll Card ,membuat strategi pengurangan petugas penjaga tol cukup berhasil. Selama tahun 2009, pengguna E-toll Card hanya empat juta orang.

Setahun berikutnya, pengguna E-Tol Card bertambah signifikan menjadi 24,6 juta orang. Ini memungkinkan JSMR mengurangi jumlah petugas penjaga penjaga gerbang pembayaran dari 5.640 orang, di tahun 2006, menjadi 5.303 orang per 2010. "Ini cukup penting karena pengeluaran untuk karyawan merupakan komponen ongkos terbesar bagi JSMR," kata Arief.

Keberhasilan JSMR menghemat biaya operasional, terlihat pada kinerja di kuartal-I 2012. Pendapatan JSMR memang cuma Rp 1,46 triliun, atau turun 2% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, Rp 1,49 triliun. Namun, JSMR menikmati laba bersih senilai Rp 406,19 miliar, yang lebih tinggi 15,10% year on year (yoy).

Pandu Anugerah, Analis Kim Eng Securities, dalam laporan risetnya mengatakan, JSMR berhasil menghemat beban usaha dari Rp 935,28 miliar menjadi Rp 780,77 miliar di kuartal-I 2012. "Peningkatan laba bersih juga ditopang dari kenaikan trafik kendaraan dan tarif tol yang naik," tutur dia.

Jalan tol anyar

Sepanjang kuartal-1 2012, jumlah trafik kendaraan yang melintasi tol JSMR sebanyak 285 juta kendaraan, dengan tarif tol rata-rata Rp 4.609 per kendaraan. Angka itu naik dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 257 juta kendaraan dengan tarif rata-rata Rp 4.609 per kendaraan.

"Selain kenaikan tarif dan trafik, sepanjang tahun ini kinerja JSMR juga bakal ditopang oleh kontribusi beberapa tol baru yang selesai di penghujung tahun lalu," ujar Arief.

Di antaranya adalah ruas tol Semarang-Solo bagian I, yang selesai pada September 2011. Lalu, ruas Surabaya-Mojokerto Bagian 1A yang telah beroperasi sejak November 2011. Hingga kuartal pertama tahun ini, masing-masing ruas tol telah menyumbang rata-rata trafik sebanyak 9.134 dan 22.000 kendaraan per hari.

Selain itu, JSMR sedang menggarap setidaknya sembilan proyek tol baru di Indonesia. Groundbreaking untuk tiga proyek jalan tol telah dimulai. Ketiganya adalah ruas Ungaran-Bawen sepanjang 11,1 kilometer (km), Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 Utara (7,7 km) dan Nusa Dua-Benoa di Bali (10 km).

JSMR juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima pemerintah daerah di Sumatra untuk membangun jalan tol baru dengan total panjang 1.000 km. "Proyek jalan tol baru akan membantu JSMR mengamankan pertumbuhan kinerja di jangka menengah serta jangka panjang," ujar Pandu.

Dalam hitungan Arief, tahun ini JSMR bisa membukukan pendapatan hingga Rp 5,78 triliun, atau naik 16,53% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 4,96 triliun. Sedang laba bersih diproyeksikan meningkat 29,32% menjadi Rp 1,72 triliun, dari Rp 1,33 triliun.

Kalkulasi versi Pandu, pendapatan JSMR sepanjang tahun ini bisa mencapai Rp 5,72 triliun, dengan estimasi laba bersih Rp 1,66 triliun.

Sementara, pengelola JSMR menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini Rp 5,3 triliun. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan 8,16% dari pendapatan tahun lalu. Untuk 2014, JSMR menargetkan bisa memperoleh pendapatan Rp 10,6 triliun.

Oleh karena itu, Pandu merekomendasikan beli JSMR dengan target harga Rp 6.500 per saham. Ini mencerminkan price earning ratio (PER) sebesar 22 kali. Arief juga menyarankan beli JSMR dengan target harga Rp 6.100 per saham. Target harga itu merefleksikan PER sebanyak 24 kali. Sedang, Andy Lesmana, Analis Nomura, merekomerekomendasi beli dengan target harga Rp 6.875 per saham.

Pada perdagangan Selasa (29/5), harga JSMR ditutup melemah 2,45%, menjadi Rp 4.975 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×