kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang FOMC perak mulai bergerak sideways


Selasa, 14 Maret 2017 / 17:36 WIB
Jelang FOMC perak mulai bergerak sideways


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasca sempat sedikit menguat akhir pekan lalu, kini harga perak mulai bergerak turun. Menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), sejumlah analis memperkirakan perak akan cenderung bergerak sideways.

Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen negatif yang bisa menghadang laju penguatan harga.

Mengutip Bloomberg, Selasa (14/3) pukul 16.26 WIB harga perak kontrak pengiriman Mei 2017 tercatat koreksi 0,04% ke level US$ 16.965 per ons troi. Sedangkan jika dibanding pekan sebelumnya perak sudah mencatatkan pelemahan sekitar 3,26%.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan penyebab koreksi yang terjadi kali ini mayoritas memang dipengaruhi oleh pertemuan FOMC pada 14-15 Maret nanti. Apalagi probabilitas kenaikan suku The Fed kini sudah menyentuh level 90%.

Data ketenagakerjaan AS yang hasilnya relatif membaik semakin meningkatkan optimisme kenaikan suku bunga acuan. “Bahkan perbaikan data industri China pun diabaikan,” ungkapnya.

Biro Statistik China merilis data produksi industri di bulan Februari tercatat membaik ke level 6,3% dari pencapaian bulan Januari yang hanya sekitar 6%. Seharusnya dengan perbaikan industri, harga perak berpeluang untuk menguat. Namun kenyataannya perak malah terkoreksi.

Menurutnya sampai pertemuan FOMC dimulai kemungkinan harga perak akan tetap bergerak terbatas pada rentang US$ 16.500 – US$ 16.600 per ons troi. Sedangkan jika nantinya kenaikan suku bunga AS benar-benar disepakati bisa jadi perak akan jatuh mencapai level support barunya di level US$ 16.200 per ons troi.

“Hanya saja dampaknya tidak akan lama, setelahnya itu perak masih berpotensi menguat dan kembali mendapat sokongan dari sisi fundamental," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×