kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jawara market cap Indonesia mampu bersaing di Asia


Rabu, 04 Oktober 2017 / 21:08 WIB
Jawara market cap Indonesia mampu bersaing di Asia


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya indeks harga saham gabungan (IHSG) saja yang menyentuh rekor pada penutupan perdagangan Selasa (3/10) lalu. Emiten bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga ikut menyentuh rekor sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa pada hari yang sama.

Menurut catatan KONTAN, kapitalisasi pasar BBCA berhasil menembus angka Rp 500 triliun pada penutupan perdagangan Selasa lalu. Kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp 501,73 triliun atau setara dengan US$ 37,24 miliar. Ini membuat BBCA menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal Indonesia. 

Angka kapitalisasi pasar BBCA tersebut, menurut pengamat pasar modal Teguh Hidayat, sudah cukup besar untuk ukuran pasar Asia Tenggara. Jumlah tersebut hampir mendekati kapitalisasi pasar (market cap) bank terbesar Singapura, DBS, yang memiliki market cap sebesar US$ 39,74 miliar. Namun market cap BBCA masih kalah dengan jawara di FTSE Straits Times Index, Jardine Strategic Holdings Ltd sebesar US$ 48,62 miliar.

Teguh pun melihat BBCA masih mampu bersaing dengan jawara market cap di bursa negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Thailand, maupun Filipina. "Di Asia Tenggara, saingan kita cuma bursa Singapura karena dari sisi kapitalisasi pasar secara keseluruhan saja IHSG masih kalah," kata Teguh, Rabu (4/10). Saat ini, jumlah kapitalisasi pasar IHSG mencapai angka Rp 6.546 triliun atau setara dengan US$ 477,66 miliar sementara market cap bursa Singapura mencapai US$ 546,62 miliar.

Namun, dari segi bisnis dan kinerja BBCA masih belum mampu bersaing dengan jawara market cap Singapura, Jardine Strategic Holdings Ltd. Pasalnya, perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 48,62 miliar ini punya porsi kepemilikan saham di salah satu perusahaan dengan market cap besar di Indonesia, PT Astra International Tbk (ASII).

Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo pun berpendapat bahwa BBCA masih bisa bersaing dengan emiten dengan market cap terbesar di Asia Tenggara. "Tetapi jika disandingkan dengan pemegang rekor market cap bursa negara maju, BBCA masih sangat ketinggalan," ujarnya.

Ia pun optimistis BBCA masih bisa berkembang di masa depan. Populasi Indonesia yang besar membuat emiten bank ini masih memiliki peluang untuk meningkatkan likuiditasnya sehingga market cap anak usaha Grup Djarum ini masih mampu tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×