kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa penyediaan kapal terus berkibar


Sabtu, 31 Maret 2012 / 08:52 WIB
Jasa penyediaan kapal terus berkibar
ILUSTRASI. Tentang Rosaria, penjelasan skill dan tanggal rilis di Genshin Impact 1.4


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Edy Can

JAKARTA. Aktivitas pengeboran minyak dan gas di kawasan lepas pantai tetap marak. Prospek yang masih cerah itu menguntungkan PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), yang menawarkan jasa penyediaan kapal untuk pengeboran lepas pantai.

Yang terbaru, WINS memenangkan kontrak untuk penyediaan kapal pengeboran minyak dan gas (migas) milik PB Berau Ltd. Nilai tender proyek yang diperoleh WINS adalah US$ 56 juta, setara dengan Rp 504 miliar.

Dalam proyek itu, Wintermar akan menyediakan dua unit kapal jenis Anchor Handling, Towling and Suplay (AHTS) berukuran 8.000 BHP. Wintermar juga akan menyediakan satu unit kapal Drilling Support Warehouse Barge (DSWB). Proyek pengeboran milik Berau itu, terletak di Tangguh, Papua.

Tender tersebut hanya salah satu dari beberapa tender yang akan diikuti WINS tahun ini. "Ada tender baru, ada juga tender dari pelanggan lama," kata Pek Swan Layanto, Investor Relations WINS, kepada KONTAN, Jumat, (30/3).

Tahun lalu, WINS mengikuti sekitar 42 tender. Beberapa daftar rekanan WINS di antaranya Total, Anadarko, Tangguh LNG, Pertamina, Chevron dan Medco Energy.

Meski tak buka-bukaan mengenai target perolehan nilai kontrak di tahun ini, manajemen WINS menargetkan pendapatan sekitar Rp 1,3 triliun sepanjang tahun ini. Target ini naik 30% dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,02 triliun.

High value vessel

Manajemen WINS memperkirakan bisnis pelayanan lifting minyak memang turun sejak krisis moneter terjadi di Indonesia. Penyebabnya, tidak ada investasi baru untuk membuka blok baru.

Menurut Pek, saat ini pemerintah banyak memberi blok-blok dengan sistem profit sharing. "Meski kebanyakan baru tahap eksplorasi, dampaknya sudah sangat terasa bagi WINS," kata Pek. Untuk menggelar kegiatan eksplorasi lepas pantai, perusahaan minyak membutuhkan jasa kapal penunjang lepas pantai yang ditawarkan WINS.

Dalam lima tahun ke depan, WINS akan terus mengurangi jumlah kapal low value vessel dan menambah kapal high value vessel. Proyeksi manajemen WINS, saat itu jumlah kapal high value vessel akan menjadi sekitar 90%-95% dan sisanya adalah kapal low vallue vessel. Saat ini porsi kapal low value vessel masih 38%.

Peralihan ini bukan tanpa alasan. Pertama, kapal high value vessel menyumbang pendapatan yang tinggi, sesuai dengan nilai investasi yang dibutuhkan. Kedua, tidak banyak pesaing WINS di segmen itu. Selama ini, pemain di high value vessel adalah perusahaan asing.

Namun pemberlakuan asas cabotage, memaksa pemain asing harus pergi dari pasar lokal. Kalaupun ada pemain baru, akan sulit untuk menyaingi WINS. "Untuk high value vessel membutuhkan pengalaman yang cukup untuk bisa bersaing," kata Pek.

Untuk tahun ini, misalnya, kapal high value yang akan dibeli oleh WINS adalah kapal PSV. Nilai investasi dari kapal berkapasitas 500 dead weigth tonnage (dwt) tersebut seharga US$ 20 juta.

Selain itu WINS juga menambah dua kapal jenis high value, yaitu dua kapal anchor handling tug supply (AHTS) seharga US$ 18 juta per unit. Sedang sisanya, tiga fast utility vessel (FUV) seharga US$ 6 juta per unit dan dua unit utility vessel.

Untuk pembelian tersebut Wintermar menganggarkan belanja modal senilai US$ 80. Capital expenditure (capex) itu, naik 33% tahun lalu yang sebesar US$ 60 juta.

Sedang kapal-kapal low value yang akan dijual adalah kapal jenis tongkang dan kapal penarik atau tug boat. Manajemen WINS menjelaskan, tahun ini, akan menjual, paling sedikit, empat unit kapal low value. Dari penjualan keempat kapal tersebut, pengelola WINS menaksir perolehan dana berkisar antara US$ 4 juta-US$ 5 juta.

Harga WINS, Jumat (30/3), ditutup tidak berubah dari Rp 430 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×