Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menutup bulan pertama tahun 2015, aktivitas pasar modal dalam negeri mulai ramai. Indeks Haga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,5% ke level 5.289,4 pada Jumat (30/1).
Nilai rata-rata transaksi harian, baik di pasar reguler maupun negosiasi sepanjang Januari 2015 mencapai Rp 6,5 triliun. Rata-rata frekuensi harian sebanyak 240.717 kali. Adapun rata-rata volume transaksi mencapai 7 miliar saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini menargetkan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 7 triliun. Jika dilihat, target tersebut tumbuh sekitar 16,8% dari rata-rata transaksi harian sepanjang Januari - Desember 2014 Rp 5,99 triliun.
William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mencatat capital outflow hingga tanggal 29 Januari tahun 2015 telah mencapai Rp 334 miliar. Sementara, tanggal 30 Januari 2015, capital inflow juga sudah mencapai Rp 334 miliar. "Berarti per hari ini, tidak terjadi capital outflow maupun inflow," paparnya kepada KONTAN, Jumat (30/1).
Menurut William, kondisi ekonomi dan politik yang cukup stabil membuat investor antusias terhadap pasar modal dalam negeri. "Pemerintah menunjukkan kemampuan menjaga kestabilan ekonomi," imbuhnya.
Kepercayaan investor terbukti ketika mulai terjadi perselisihan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kepolisian. Meski ada permasalahan tersebut, nyatanya investor asing sempat mencatat net buy hingga Rp 1,6 triliun.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, angka rata-rata transaksi harian menunjukkan investor mulai terbiasa dengan aturan baru dari BEI. Diantaranya aturan mengenai jumlah satu lot saham. Tahun ini pun BEI belum berencana untuk membuat aturan baru. "Target Rp 7 triliun akhir tahun ini tidak akan sulit," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
