kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Indosat genjot pendapatan 2017


Selasa, 26 September 2017 / 06:14 WIB
Ini strategi Indosat genjot pendapatan 2017


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Indosat Tbk (ISAT) berupaya mendongkrak kinerja pendapatan dan laba bersih tahun ini. Beberapa langkah dilakukan ISAT agar kinerja tumbuh di atas pertumbuhan industri.

Direktur Utama ISAT Alexander Rusli menyatakan, salah satu langkah yang diambil adalah dengan strategi-strategi kreatif. Di antaranya strategi penjualan layanan bundling dengan aplikasi. "Kami ingin bekerja sama dengan pemain sebanyak mungkin," kata Alex, Senin (25/9).

Selain itu, perusahaan halo-halo ini mengajak pengembang aplikasi untuk mengembangkan API atau application programming interface. Ini merupakan perangkat fungsi dan protokol untuk membangun aplikasi perangkat lunak. Lewat API tersebut, ISAT bermaksud ingin memberikan akses lebih cepat. 

Nantinya, lewat layanan tersebut, ISAT bisa mendapat cuan lewat charge. "Bagi kami, semakin banyak pengembang lokal maka akan semakin terjamin juga bisnis kami ke depan," tambah Alex. 

Saat ini ISAT memiliki average revenue per user (ARPU) sebesar Rp 2.500 per bulan. Bila nantinya program API berjalan, ISAT bisa mendapat tambahan ARPU. "Itu tidak kecil. Bayangkan, per pelanggan ARPU kami Rp 2.500 per bulan, kalau semua pelanggan kami charge Rp 2.000, maka ARPU kami sudah double," imbuh Alex. 

Selain menerapkan strategi penjualan berbasis digital, ISAT juga mendongkrak laba bersih lewat efisiensi. Yakni dengan melanjutkan efisiensi pemasaran dan cost yang berkaitan dengan power. "Untuk pembangunan infrastruktur terus kami lakukan," ujar Alex. 

Kenaikan pendapatan ISAT memang tak terlepas dari upaya ISAT melakukan efisiensi. Beban pemasaran turun 11% menjadi Rp 593,37 miliar. 

Namun Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio menyatakan, pendapatan ISAT saat ini bersumber dari suara dan data internet. Apalagi, pertumbuhan industri telekomunikasi saat ini stagnan. "Saat ini pendapatan dari data menunjukkan pertumbuhan pesat dibandingkan memberikan pelayanan jasa panggilan," ujar Rio. Karena itu, penjualan data pun menjadi ketat, seiring pelanggan lebih mengutamakan data dibanding suara.

Secara  teknikal support ISAT ada di Rp 6.200 dan resistance di Rp 6.500. Saat ini ISAT diperkirakan bergerak sideways di kisaran Rp 6.200-Rp 6.450. "Untuk beli sebaiknya di level Rp 6.200," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×