kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Malaysia ikut garap Tol META


Kamis, 11 April 2013 / 07:10 WIB
Investor Malaysia ikut garap Tol META
ILUSTRASI. Logo CaixaBank. REUTERS/Sergio Perez/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) resmi menggandeng investor asal Malaysia, Robust Success Sdn Bhd, untuk menggarap proyek-proyek tol. Robust masuk melalui PT Margautama Nusantara (MUN), yakni induk perusahaan yang membawahi anak-anak usaha META di bidang jalan tol.

Mekanismenya, MUN menerbitkan saham baru sebanyak 783 saham dengan nilai nominal Rp 70 juta per saham. Sehingga, nilai totalnya menjadi Rp 54,81 miliar. Selanjutnya, Robust bakal menyerap seluruh saham baru MUN.

Ujung-ujungnya, porsi saham META di MUN menyusut dari 99,97% menjadi 79,97%. Sedangkan, Robust menguasai 20% saham Margautama. Sisanya, yaitu 0,03% dipegang Sadikin Aksa.

Penerbitan saham baru ini membuat modal Margautama bertambah. Modal ditempatkan dan disetor penuh MUN naik dari Rp 219,1 miliar menjadi Rp 273,91 miliar. Modal dasar pengelola jalan tol ini juga naik dari Rp 219,1 miliar menjadi Rp 1,09 triliun.

Muhammad Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure mengatakan, masuknya Robust dimaksudkan memperkuat struktur permodalan Margautama. "Nilai proyek infrastruktur itu besar, jadi modal juga harus kuat," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (9/4).

Anak usaha Grup Rajawali ini tengah mengikuti sejumlah tender proyek jalan bebas hambatan. Proyek-proyek itu adalah ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan ruas Serpong-Balaraja. Nilai masing-masing proyek sebesar US$ 500 juta dan US$ 540 juta. Targetnya, pengumuman pemenang tender kedua tol itu akan dilakukan tahun ini.

Untuk proyek Medan-Kualanamu, perusahaan ini menggandeng mitra kerja, yaitu Egys. META menargetkan menjadi pemegang saham mayoritas yaitu sekitar 51%. Adapun, porsi ekuitas yang akan dipenuhi sekitar 30%. Dengan demikian, modal yang harus disetor pengelola tol ini sekitar US$ 82,62 juta.

Sementara pada proyek proyek Serpong-Balaraja, META mengajak investor asal Korea Selatan yaitu Posco. Di belakang Posco, menurut manajemen, ada enam bank asal Korea Selatan yang berkomitmen soal pendanaan.

Omar Danni Hasan, Direktur Keuangan META menambahkan, pihaknya juga sedang mengajukan penawaran untuk satu proyek tol di Jakarta. "Ini bukan proyek pemerintah, tapi business to busines. Prosesnya bisa lebih cepat dari proyek pemerintah," jelas dia.

Omar belum mau menuturkan secara detail terkait proyek ini. Ia hanya bilang, selain META, ada dua pengelola jalan tol lain yang ikut bidding. Berdasarkan jadwal, Juli 2013 nanti, nama pemenang sudah diumumkan. Selanjutnya, pada Agustus 2013, transaksi sudah tahap final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×