kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street tertekan, apa penyebabnya?


Jumat, 09 September 2016 / 05:16 WIB
Wall Street tertekan, apa penyebabnya?


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Di tengah kenaikan harga minyak dunia, bursa AS ditutup di zona merah pada transaksi tadi malam (8/9).

Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 46,23 poin atau 0,25% menjadi 18.479,91. Saham Nike mencatatkan penurunan terbesar. Sedangkan saham Chevron menduduki posisi top gainers.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 4,86 poin atau 0,22% menjadi 2.181,30. Sektor teknologi informasi menjadi sektor dengan penurunan terdalam di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor energi menjadi sektor dengan kenaikan terbesar.

Adapun indeks Nasdaq turun 24,44 poin atau 0,46% menjadi 5.261.

Volume transaksi perdagangan semalam melibatkan 827 juta saham.

Pergerakan market dipengaruhi kebijakan moneter teranyar Bank Sentral Eropa (ECB) serta pernyataan dari Presiden ECB Mario Draghi.

Seperti yang diduga sebelumnya, ECB masih mempertahankan pelonggaran kebijakan, menahan suku bunga di rekor terendah, serta berjanji mempertahankan program stimulus senilai 80 miliar euro (US$ 90,4 miliar) per bulan hingga Maret tahun depan.

"Saya rasa market bergerak mengambang menanti apa yang terjadi selanjutnya. Investor berupaya mencari tahu apakah mereka mengarah zig atau zag," jelas Bruce McCain, chief investment strategist Key Private Bank.

Hal senada juga diungkapkan Quincy Krosby, market strategist Prudential Financial. "Market saat ini mencemaskan bank sentral global tak punya banyak amunisi untuk mengerek pertumbuhan. Pasar menanti lebih banyak data," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×