kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi sepekan: Dihantui suku bunga The Fed


Sabtu, 24 Desember 2016 / 10:00 WIB
Investasi sepekan: Dihantui suku bunga The Fed


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Dalam sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dihantui kenaikan suku bunga The Fed yang naik 25 basis poin. Selain itu ekspektasi program Donald Trump yang akan mendorong ekonomi Amerika menjadi sentimen di dalam negeri. ”Itu membuat dollar AS menguat dan menekan rupiah,” kata Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, Jumat (23/12).

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo juga mengatakan, dalam sepekan investor asing banyak yang lari dari pasar Indonesia. Namun biasanya penopang juga berasal dari investor domestik. ”Tapi dari domestik sendiri, juga terlihat demand-nya berkurang,” kata Satrio.

Dari catatan Satrio, biasanya walaupun dana asing keluar mencapai Rp 500 miliar tidak akan mempengaruhi indeks secara keseluruhan. Apalagi saat ini sudah mencatatkan nett buy seharusnya indeks sudah bisa teknikal rebound dalam waktu dekat.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan.

Senin (19/12), IHSG terlihat tertekan di awal pekan. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.11 WIB, indeks berhasil naik tipis 0,03% menjadi 5.233,113. Sebelumnya, indeks sempat tertekan 0,1%. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 194,933 juta saham dengan nilai transaksi Rp 127,641 miliar. Di seluruh market, investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 3,3 miliar. Tapi di pasar reguler, asing mencatatkan net sell senilai Rp 5,3 miliar.

Sesi I, IHSG bergerak liar di sepanjang sesi. Meski berhasil ke zona hijau setelah dibuka negatif, indeks menyerah di akhir sesi. Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,05% menjadi 5.229,018. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,680 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,316 triliun.  

Sesi II, IHSG tergelincir di tengah sebagian besar pasar regional memerah. Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,76% atau 39,740 poin ke level 5.191,912. Tercatat 217 saham membebani laju indeks di mana hanya 97 saham bergerak naik, dan 100 saham stagnan. Volume perdagangan awal pekan ini 10,59 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,71 triliun. Aksi jual investor asing turut menekan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 289,200 miliar dan Rp 422,347 miliar keseluruhan perdagangan.

Selasa (20/12), IHSG dibuka negatif di awal transaksi perdagangan hari ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,22% menjadi 5.179,14. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 903,216 juta saham dengan nilai transaksi Rp 344,954 miliar. Sementara itu, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 35,4 miliar di seluruh market dan Rp 40,2 miliar di pasar reguler.

Sesi I, IHSG masih belum berhasil memperbaiki posisinya ke zona positif. Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,22% menjadi 5.180,60. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 5,241 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,937 triliun. Kendati demikian, di seluruh pasar, investor asing membukukan pembelian bersih siang ini senilai Rp 445,8 miliar. Adapun di pasar reguler, asing masih terlihat melepas kepemilikan sahamnya dengan penjualan bersih (net sell)sebesar Rp 223,7 miliar.

Sesi II, IHSG kembali memerah. Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,57% atau 29,435 poin ke 5.162,477. Ada 210 saham bergerak turun, 107 saham bergerak naik, dan 99 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 12,92 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,23 triliun. Meski demikian, investor asing sudah mulai melakukan aksi beli saham. Tercatat, net buy asing hari ini mencapai Rp 96,782 miliar.

Rabu (21/12), IHSG dibuka melesat ke zona hijau. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.08 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,48% menjadi 5.187,57. Kenaikan indeks disokong 96 saham. Sementara itu, ada 22 saham yang tertekan dan 65 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 298,707 juta saham dengan nilai transaksi Rp 181,808 miliar. Investor asing mencatatkan pembelian bersih di seluruh pasar maupun pasar reguler dengan nilai masing-masing Rp 11,1 miliar.

Sesi I, IHSG berhasil ditutup dengan kenaikan tipis 0,11%. Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 5.168,072. Ada 135 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 135 saham dan 106 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 5,714 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,426 triliun. Di seluruh pasar, investor asing membukukan pembelian bersih (net buy)  senilai Rp 425,5 miliar. Adapun di pasar reguler, asing membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 69,3 miliar.

Sesi II, IHSG melanjutkan pelemahannya mendekati level 1%.  Mengacu data RTI, indeks jatuh di menit akhir perdagangan 0,99% atau 51,085 poin ke level 5.111,392. Tercatat 193 saham bergerak turun, 116 saham bergerak naik, dan 104 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 11,67 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,94 triliun. Di pasar reguler, investor asing kembali melakukan aksi jualnya Rp 232,649 miliar. Meski demikian, keseluruhan perdagangan, investor asing mencatatkan net buy Rp 151,649 miliar.

Kamis (22/12), IHSG dibuka di dua zona. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09. 10 WIB, indeks tercatat turun 0,03% menjadi 5.110,57. Sebelumnya, indeks sempat naik sebesar 0,1%. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 994,946 juta saham dengan nilai transaksi Rp 411,629 miliar.  Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 994,946 juta saham dengan nilai transaksi Rp 411,629 miliar.

Sesi I, IHSG terlihat tak berdaya di akhir sesi. Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,35% menjadi 5.093,311. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,922 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,887 triliun. Di seluruh pasar, nilai pembelian bersih (net buy) asing di sesi ini mencapai Rp 438,5 miliar. Di pasar reguler, asing membukukan penjualan bersih (net buy) senilai Rp 170,1 miliar.

Sesi II, IHSG masih belum mampu keluar dari zona negatif. Mengacu data RTI, indeks ditutup jatuh 1,34% atau 68,522 poin ke level 5.042,870. Tercatat 247 saham bergerak turun, 80 saham bergerak naik, dan 83 stagnan. Volume perdagangan hari ini 16,51 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,26 triliun. Meski memerah, investor asing justru membukukan aksi beli atau net buy Rp 427,394 miliar.

Jumat  (22/12), IHSG bergerak liar di hari terakhir sebelum libur Natal ini. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,12% ke level 5.049,91 pukul 09:10 WIB. Tercatat 94 saham bergerak naik, 62 saham bergerak turun, 80 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini 830 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 329,1 miliar. Setelah beberapa hari terakhir investor asing mencatatkan aksi belinya. Pagi ini, investor asing kembali melakukan aksi jual di mana di pasar reguler net sell sekitar Rp 42,035 miliar dan Rp 70,931 miliar keseluruhan perdagangan.

Sesi I, IHSG rebound di tengah pelemahan pasar saham regional menjelang libur Natal. Mengacu data RTI, indeks naik 0,56% atau 28,016 poin ke level 5.70,886 pada sesi  perdagangan ini. Tercatat 146 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, dan 102 saham stagnan. Volume perdagangan pagi 6,11 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,34 triliun. Laju penguatan IHSG tertahan aksi jual saham investor asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 192,788 miliar dan Rp 49,347 miliar keseluruhan perdagangan.

Sesi II, IHSG kehabisan tenaga. Mengutip RTI, indeks turun 15,17 poin atau 0,30% ke level 5.027,70. Padahal, di sesi pagi, indeks masih bergulir di zona hijau. Pasar saham domestik gagal mendarat di teritori hijau, meskipun  pemodal asing  membukukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 457,7 miliar. RTI mencatat, investor domestik justru melakukan aksi jual dengan net sell sebesar Rp 500 miliar. Adapun, transaksi sepanjang hari ini melibatkan 20,94 miliar lot saham, dengan total transaksi sebesar Rp 8,95 triliun.


RUPIAH

Pelemahan rupiah dalam sepekan ini masih didominasi oleh rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif tahun depan. Pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen menegaskan jika kondisi tenaga kerja Amerika Serikat (AS) positif sehingga dapat mendukung kenaikan suku bunga. "Investor cenderung memilih untuk memegang dollar AS," ujar Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk. Padahal, kondisi rupiah dari sisi fundamental sebenarnya cukup positif. Angka inflasi terkendali, neraca perdagangan mengalami surplus, dan angka cadangan devisa masih dalam level aman. Dalam sepekan terakhir rupiah terkikis 0,42%.  Berikut pergerakan rupiah selama sepekan:

Senin (19/12), pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah bergerak stabil. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.08 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat tipis 0,05% menjadi Rp 13.388 per dollar AS. Sebagai perbandingan, pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp 13.395 per dollar AS. Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level Rp 13.381 dari sebelumnya Rp 13.426 per dollar AS.

Sore, koreksi yang dialami dollar AS rupanya membawa angin segar terhadap mata uang Garuda. Setelah akhir pekan lalu ditutup sedikit melemah, memasuki awal pekan ini rupiah mulai menunjukkan penguatan tipis. Di pasar spot, valuasi rupiah tercatat menguat 0,04% menuju level Rp 13.389 per dollar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya. Adapun jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, mata uang Garuda menguat lebih tinggi sekitar 0,34% dan ditutup pada level Rp 13.381 per dollar AS,.

• Nizar Hilmy, analis PT Soogee Futures mengatakan salah satu penyebab penguatan tipis rupiah kemarin terjadi karena pelemahan indeks dollar AS. Setelah mencapai level tertingginya pekan lalu, akhirnya indeks mengalami koreksi 0,23% akibat aksi profit taking yang dilakukan para investor. “Di satu sisi sebenarnya dollar masih cukup kuat karena dukungan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga sehingga rupiah belum bisa banyak menguat,” terangnya kepada KONTAN, Senin (19/12).

Selasa (20/12), posisi rupiah melemah tipis pada transaksi perdagangan pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.56 WIB, nilai tukar rupiah melemah tipis 0,08% menjadi Rp 13.400. Sebagai perbandingan, nilai tukar rupiah kemarin ditutup pada posisi Rp 13.389 per dollar AS. Kondisi serupa juga terlihat pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi kurs JISDOR yang pagi ini menunjukkan posisi Rp 13.393 dari sebelumnya Rp 13.381 per dollar AS.

Sore,  isu keamanan di sejumlah wilayah turut memberi dampak negatif pada mata uang Garuda. Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar  AS melemah 0,37% ke level Rp 13.438 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah  melemah tipis 0,08% ke level Rp 13.391.

• Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, serangkaian insiden mulai dari kecelakaan truk di Jerman yang menewaskan sembilan orang dan 50 orang lebih luka-luka hingga penembakan Duta Besar Rusia di Turki membuat pasar saham turun.

Rabu (21/12), nilai tukar rupiah melemah tipis pada transaksi perdagangan pagi ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 11.25 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 13.459 per dollar AS. Dengan demikian,  rupiah  melemah 0,1% dibandingkan dengan level penutupan kemarin di posisi Rp 13.438 per dollar. Pelemahan juga terlihat pada kurs referensi JISDOR yang menunjukkan posisi Rp 13.473 per dollar AS.  

Sore, otot rupiah kembali mengendur memasuki hari ketiga ini. Mengacu Bloomberg, di pasar spot pukul 15:59 WIB, rupiah melemah ke Rp 13.459 per dollar AS  atau  0,16% dari penutupan kemarin Rp 13.438 per dollar AS. Pelemahan juga terlihat pada kurs referensi JISDOR yang menunjukkan posisi Rp 13.473 per dollar AS.  

• "Rupiah kembali melemah walaupun aliran keluar dana asing sedikit mereda. Prospek  rupiah  dalam jangka pendek masih akan cenderung tertekan oleh situasi global," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta sebagaimana dilansir Antara.

Rangga Cipta mengatakan, fokus pelaku pasar cenderung kepada kebijakan Donald Trump yang baru akan dilantik pada pertengahan Januari 2017 nanti. Kebijakan yang mendukung laju pengetatan suku bunga bisa menjadi sentimen negatif di pasar global, termasuk di Indonesia.

Kamis (22/12), nilai tukar rupiah menguat tipis. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.07 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.440 per dollar AS. Jika dibandingkan dengan level penutupan kemarin di Rp 13.459, nilai rupiah menguat 0,14%.

Sore, pelemahan kurs rupiah terus berlanjut di hadapan dollar AS. Mengacu  Bloomberg, di pasar spot rupiah ke Rp 13.469 per dollar AS atau melemah tipis 0,07% dari penutupan kemarin Rp 13.459 per dollar AS.

• Sri Wahyudi, Research and Analyst Garuda Berjangka, mengungkapkan, pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang memproyeksikan ekonomi AS tahun 2017 akan positif masih menjadi sentimen yang mengangkat USD. Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Negara Indonesia menambahkan, di akhir tahun permintaan dollar AS di dalam negeri meningkat. "Ini semakin memojokkan posisi rupiah," ujar Reny.

Jumat (22/12), kurs rupiah bergerak tipis cenderung menguat pada perdagangan akhir pekan. Mengacu Bloomberg, di pasar spot rupiah ke Rp 13.463 per dollar AS atau menguat 0,04% dari penutupan kemarin Rp 13.469 per dollar AS pukul 09:59 WIB.  Sementara itu, pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR), rupiah ke Rp 13.470 per dollar AS atau melemah 0,26% dari posisi kemarin Rp 13.435 perdollar AS.

Sore, nilai tukar rupiah gagal bertahan di hadapan dollar AS selama sepekan ini. Sentimen eksternal terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed tahun depan menjadi beban utama mata uang garuda. Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,13% ke level Rp 13.452 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir, rupiah terkikis 0,42%. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah melemah 0,26% di Rp 13.470 dan tergerus 0,33% dalam sepekan terakhir.

• Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, mengatakan, pelemahan rupiah dalam sepekan ini masih didominasi oleh rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif tahun depan. Pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen menegaskan jika kondisi tenaga kerja Amerika Serikat (AS) positif sehingga dapat mendukung kenaikan suku bunga. "Investor cenderung memilih untuk memegang dollar AS," ujarnya. Padahal, kondisi rupiah dari sisi fundamental sebenarnya cukup positif. Angka inflasi terkendali, neraca perdagangan mengalami surplus dan angka cadangan devisa masih dalam level aman. "Dua hari terakhir juga sudah mulai terlihat arus dana asing yang kembali masuk ke pasar saham dalam negeri," imbuh Reny.


EMAS

Selama sepekan ini emas Antam turun Rp 2.000. Berikut pergerakan emas Antam:

Senin (19/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 586.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Sabtu (17/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini naik Rp 5.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 489.000 per gram.

Selasa (20/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam dibanderol Rp 584.000. Harga emas naik Rp 1.000 dari posisi harga Rabu (21/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini juga turun Rp 1.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 488.000 per gram.

Rabu (21/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 583.000. Angka ini turun Rp 2.000 dari posisi harga Selasa (20/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 486.000 per gram.

Kamis (22/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 583.000. Angka ini turun Rp 2.000 dari posisi harga Selasa (20/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam, hari ini, naik Rp 3.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam berada di angka Rp 489.000 per gram.

Jumat (22/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 583.000. Angka ini turun Rp 1.000 dari posisi harga Kamis (22/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 3.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 486.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×