kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi logistik dan akuisisi menekan laba Adi Sarana (ASSA) hingga 17%


Jumat, 25 Oktober 2019 / 20:14 WIB
Investasi logistik dan akuisisi menekan laba Adi Sarana (ASSA) hingga 17%
ILUSTRASI. Call center assa rent di Jakarta. KONTAN/Muradi/2014/07/10


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan, transportasi logistik, layanan pengemudi dan balai lelang otomotif yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 23,70% pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Total pendapatan ASSA hingga akhir September 2019 menjadi Rp 1,67 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, ASSA mencatat pendapatan Rp 1,35 triliun. Penyumbang pendapatan terbesar masih dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar 55% atau Rp 923 miliar. Pendapatan selanjutnya berasal dari penjualan kendaraan bekas sebesar 18% atau Rp 294 miliar, sewa juru mudi sebesar 12% atau Rp 204 miliar, jasa logistik sebesar 8% atau Rp 129 miliar, jasa lelang sebesar 6% atau Rp 95 miliar dan lainnya sebesar 2% atau sekitar 26 miliar.

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto menuturkan strategi ASSA dalam mendiversifikasi bisnis. mulai menunjukkan hasil positif meskipun masih memerlukan investasi yang cukup signifikan. Tapi, ASSA mencatat penurunan laba hingga 17,47% menjadi Rp 87,80 miliar dari sebelumnya Rp 106,39 miliar.

"Kan ada investasi baru di bidang logistik dan akuisisi auction company Jepang yang ada di Indonesia. Sehingga ada beban bunga dan biaya kompensasi naik, sedangkan untuk new business, revenue belum optimal," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Baca Juga: Bisnis emiten rental kendaraan makin cerah, simak rekomendasi analis berikut

Ke depan, sambung Prodjo, pihaknya sedang menyiapkan suatu ekosistem mobility. Ekosistem ini akan menyediakan keseluruhan solusi terkait kendaraan dan fungsinya yang terintegrasi satu sama lain.

"Mulai dari pengelolaan armada kendaraan dalam bentuk rental, jasa pengemudi, autopool, pengangkutan logistik secara menyeluruh, lelang mobil hingga share car dan online auction used car automotive marketplace yang mengarah ke konsep integrated transportation and mobility,” ungkap Prodjo dalam siaran pers, Jumat (25/10).

ASSA telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,3 triliun untuk tahun ini. Salah satu penggunaannya adalah untuk pembelian armada baru sebanyak 6.500 unit dan juga untuk memperkuat lini usaha jasa pengiriman. “Saat ini kami tengah menyiapkan armada lebih banyak untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat,” ujar Prodjo.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) serap belanja modal Rp 1 triliun

Dia menilai, situasi saat ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih banyak melakukan efisiensi. Selain itu, adanya peraturan ganjil-genap di Jakarta juga mendorong perusahaan untuk lebih memilih menyewa mobil daripada beli. Di tambah lagi dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, korporasi semakin fokus dalam pemanfaatan belanja modal untuk bisnis inti.

"Sehingga kebutuhan penunjang operasional seperti kendaraan diserahkan kepada perusahaan seperti ASSA yang spesialis mengelola kendaraan. Hasilnya, segmen sewa kendaraan kami mampu tumbuh 21% yoy,” pungkas Prodjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×