Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan produksi keramik, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) kian optimistis bisa mengerek laba tahun depan. Perusahaan ini menargetkan bisa mencatat laba Rp 129 miliar setelah dua tahun merugi.
Teuku Yohas Raffli, Direktur Utama IKAI mengatakan, perlahan kinerja IKAI sudah semakin membaik seiring dengan keputusan untuk melakukan restrukturisasi dan akuisisi awal tahun ini.
"Kami telah melakukan restrukturisasi anak usaha kami yakni INKA. Kami juga tengah menjajaki refurbishment mesin produksi keramik Essenza dengan pihak ketika agar awal tahun depan sudah bisa kembali produksi," kata Yohas kepada Kontan.co.id, Jumat (14/12).
Menurut dia, seiring dengan kembalinya produksi Essenza dan adanya kontribusi dari hotel-hotel yang diakuisisi, pihaknya optimistis tahun depan bisnis IKAI bisa lebih positif. "Ini hanya proyeksi tapi kami harapkan bisa lebih tinggi karena untuk hingga akhir tahun ini saja perkiraan laba kami bisa sampai Rp 100 miliar," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut Yohas pihaknya juga sudah kembali menjual produk impor yang juga diyakini bisa mengerek pendapatan. "Ke depannya kami akan terus mengembangkan lini bisnis utama kami di keramik dan juga bisnis perhotelan," tuturnya.
Sekadar informasi, pada sembilan bulan pertama tahun ini, IKAI meraup pendapatan Rp 2,51 miliar. Pendapatan ini turun 78,25% jika dibandingkan dengan periode Januari-September 2017 yang mencapai Rp 11,54 miliar.
Meski pendapatan turun, IKAI meraup laba bersih Rp 40,94 miliar hingga September 2018. Padahal September tahun lalu IKAI masih merugi Rp 28,89 miliar. Keuntungan Intikeramik ini berasal dari laba atas akuisisi sebesar Rp 91,42 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
